Saat itu Otto Toto Sugiri memang masih bisa mempertahankan Sigma Cipta Caraka sebagai induk perusahaannya. Perusahaan ini bahkan berhasil tetap beroperasi tanpa utang di tengah krisis keuangan Asia.
Namun pada 2008, Toto Sugiri memutuskan menjual 80 persen sahamnya ke Telekomunikasi Indonesia (Telkom) senilai USD35 juta. Dua tahun setelah itu, Toto benar-benar menjual seluruh saham Sigma Cipta Caraka hingga berpikir untuk pensiun.
Tetapi pada 2011, ia kemudian melihat peluang yang menjanjikan ketika pemerintah membuka pintu untuk memperkuat pusat data negara. Otto Toto Sugiri pun akhirnya meluncurkan DCI Indonesia. Perusahaan ini merupakan perusahaan data pertama dan terbesar di Indonesia. Perusahaan ini juga menempati posisi ke-4 di Asia Tenggara sebagai pusat penyimpanan data server dan layanan ruang pusat data bagi kliennya.
Keberhasilan Otto Toto Sugiri dalam mendirikan dan membesarkan DCI Indonesia ini membuat dirinya menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia. Berdasarkan data Forbes, Toto Sugiri menempati urutan ke-26 dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia 2024. Kekayaannya tercatat mencapai USD1,9 miliar atau setara dengan Rp30,8 triliun (Rp16.213 per USD).
Itulah kisah sukses Otto Toto Sugiri yang berhasil menjadi salah satu crazy rich Indonesia di bidang teknologi.