“Kalau jahit sendiri kan harus gaji banyak karyawan, belum lagi mesin jahitnya itu beda-beda. Sementara kalau pesan ke konveksi sudah tinggal terima jadi,” tutur Via.
Via mengatakan bahwa penjualan tergantung sedang ramai atau tidaknya, dalam sebulan bisa mencapai 1000-2000 produk hijab yang terjual. Bahkan bisa mencapai 2-3 kali lipat selama bulan Ramadhan atau lebaran.
Via juga memanfaatkan TikTok dan Shopee untuk menjual produknya. Ia juga mengerti cara memanfaatkan TikTok Live untuk meningkatkan penjualannya. Meskipun makin hari algoritma TikTok makin sulit mencapai fyp (for your page), bisnisnya tetap mampu bertahan sebab sudah memiliki pangsa pasar.
Itulah kisah sukses Via, gadis muda yang berhasil menjadi pebisnis UMKM dengan pengalaman usaha sejak di bangku sekolah. (NKK)
Penulis: Noviyanti Rahmadani