IDXChannel—Banu Bimo Aribowo adalah peternak Burung Finch yang berlokasi di Sleman, Yogyakarta. Ia adalah pengusaha yang sempat bangkrut hingga terlilit utang miliaran rupiah. Namun terselamatkan karena bisnis peternakan burung Finch.
Ide untuk beternak burung Finch ini muncul saat Banu melihat transaksi jual beli burung oleh saudaranya yang menurutnya cukup menguntungkan. “Saat itu saya melihat orang membeli burung pada om saya seharga Rp7 juta dibayar tunai, saya takjub saat itu, bagi saya itu menarik sekali,” ucap Banu pada kanal YouTube CapCapung (27/9).
Selama satu minggu berikutnya Banu memperhatikan bagaimana transaksi jual beli burung tersebut dan banyak bertanya sambil menggali informasi. Akhirnya dengan segala keterbatasan, Banu memberanikan diri untuk membeli burung sebagai langkah awal dengan menjual barang-barang elektronik yang ia miliki seperti televisi dan play station.
“Pertama kali beli 10 Burung Finch dengan harga murah, dan lima bulan kemudian saya sudah mulai produksi awal dengan modal sekitar Rp6 juta,” tutur Banu.
Kendala yang dihadapi tidak berhenti di situ saja, setahun awal saat ternak pertama kali bukanlah hal yang cukup menguntungkan bagi Banu. Ternak pertama kali hampir tanpa perkembangan, dan pendapatan yang masuk juga masih sangat kurang untuk membeli pakan ternak. Hal itu membuat keluarga Banu meragukan usaha yang sedang dijalaninya tersebut, namun ia terus meyakinkan keluarganya kalau usaha ini pasti akan berhasil.
Jiwa tidak pantang menyerah berada pada diri Banu, ia terus menerus mempelajari lebih dalam lagi, dan mencari tahu apa penyebab kegagalannya. Hingga akhirnya usaha Banu mulai memperlihatkan hasil. Saat pendapatan sudah mulai bertambah, Banu membangun sebuah kandang untuk burung ternaknya.
Pada 2018, ekonomi Banu secara perlahan perlahan mulai bertumbuh dan hingga saat ini jumlah Burung Finch miliknya sudah mencapai 600 ekor.
“Indonesia itu adalah salah satu negara dengan jenis burung Finch terkaya di dunia. Banyak Finch lokal yang belum digarap dengan optimal. Jadi untuk pasar lokal dan Internasional saya yakin sangat berpeluang besar,” jelas Banu.
Banu mengatakan sebagai peternak Burung Finch sangat memberikan keuntungan, karena modal (pakan) untuk satu ekor burung jika dihitung per hari hanyalah seharga Rp100 perak. Sementara Finch bisa dijual berdasarkan umurnya, mulai dari Rp25.000, Rp200.000, hingga Rp3 juta lebih.
Menurut Banu, yang menarik dari Burung Finch ini adalah kecantikan warna dan tingkahnya yang lucu. Dalam beternak burung jenis ini harus disiplin membersihkan, merawat kebersihan, kebutuhan pakan masing-masing Finch dan konsisten. Kendala dalam merawat Burung Finch ini adalah cuaca,
“Suhu ruangan itu sangat berpengaruh, kandangnya membutuhkan udara yang segar dan cukup hangat. Karena saat lembab bakteri bisa cepat berkembang dan bisa menimbulkan penyakit” jelas Banu.
Itulah kisah sukses pengusaha burung Finch yang terlepas dari utang berkat bisnis peternakan burung hias. (NKK)
Penulis: Noviyanti Rahmadani