sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kisah Sukses Penjual Rumput Laut, Jadi Miliuner di Thailand Berkat Snack Ringan

Inspirator editor Kurnia Nadya
11/09/2024 14:36 WIB
Tob Ittipat atau Aitthipat Kulapongvanich adalah pendiri brand snack rumput laut yang produknya laris di Indonesia.
Kisah Sukses Penjual Rumput Laut, Jadi Miliuner di Thailand Berkat Snack Ringan. (Foto: Istimewa)
Kisah Sukses Penjual Rumput Laut, Jadi Miliuner di Thailand Berkat Snack Ringan. (Foto: Istimewa)

IDXChannelKisah sukses penjual rumput laut ini berasal dari Thailand, tepatnya dari Tob Ittipat atau Aitthipat Kulapongvanich, pendiri brand snack rumput laut yang produknya laris di Indonesia. 

Brand itu adalah Tao Kae Noi, snack ringan berupa lembaran rumput laut dengan beragam rasa bumbu. Mulai dari rasa wasabi, tomyum, pedas, dan sebagainya. Adapun ukuran kemasan tersedia kecil dan besar. 

Snack ini cukup populer di Indonesia, tersedia bahkan hingga di segmen minimarket dan drugstore tertentu, dengan harga jual yang cukup mahal bila dibanding snack rumput laut merek lokal. 

Jika Anda melihat kemasan Tao Kae Noi, refleks Anda akan mengira snack ini terbuat dari Jepang, apalagi huruf dan gambar tokoh di kemasannya berciri khas Asia Timur. Namun rupanya brand ini terlahir di Thailand, di bawah tangan Tob Ittipat. 

Siapa sangka, berkat bisnis snack rumput laut inilah Ittipat berhasil melunasi utang keluarganya yang mencapai jutaan baht (setara belasan miliar rupiah). Bagaimana kisahnya? 

Ittipat adalah seorang keturunan China-Thailand yang terlahir pada 1984, sejak SMA dia dikenal malas karena kecanduan game online. Namun demikian, dia berhasil memonetisasi hobi bermain game online-nya itu dengan menjual karakter dari akunnya. 

Tob juga cukup serius bermain game hingga mampu mengikuti turnamen dan memenangkan banyak hadiah. Dari hobi game ini ia mampu menghasilkan THB1 juta (Rp458 juta), uang ini dipakainya untuk beli mobil. 

Pada periode ini, bisnis keluarganya mengalami kebangkrutan hingga meninggalkan utang senilai THB40 juta. Secara bersamaan bisnis game online-nya juga dianggap ilegal, sehingga sumber penghasilannya pun tertutup. 

Tob berupaya bertahan dengan menjual mobilnya dan berbisnis DVD player, namun gagal karena tertipu. Ia tak pantang menyerah, kali ini Tob mencoba berbisnis dengan membuat kacang panggang dibantu sang paham. Saat itu keluarganya telah kembali ke China. 

Namun lagi-lagi bisnis kacang panggang itu gagal, karena aromanya menyengat dan asap panggangannya mengotori langit-langit. Sehingga supermarket memindahkan kedainya ke luar, dan berujung pada penurunan penjualan. 

Tob yang menyerah, akhirnya menemukan inspirasi untuk membuat cemilan rumput laut saat dia teringat kekasihnya yang pernah memberikannya snack rumput laut yang sangat enak. Inilah yang kelak menjadi ide pendirian Tao Kae Noi. 

Tob mencari resep rumput laut terenak, yang tentu saja memerlukan waktu. Sang paman bahkan sempat sakit karena terlalu banyak makan rumput laut. Namun pada akhirnya, dia menemukan resep yang paling tepat. 

Tantangan berikutnya datang dari 7-Eleven yang memasang standar tinggi. Sementara Tob menargetkan produknya dapat dijual di gerai minimarket tersebut. Pada akhirnya dia berhasil mendapatkan sertifikasi dari 7-Eleven. 

Tao Kae Noi dijual di 3.000 gerai 7-Eleven. Usaha rumput laut ini terus berkembang hingga Tob berhasil mengekspor makanan ini ke 40 negara. Indonesia termasuk salah satu pasar terbesarnya. 

Dari bisnis ini, Tob mempekerjakan 2.000 orang pegawai dan mencatatkan keuntungan USD168 juta. Pada 2018 Forbes memasukkannya dalam daftar orang-orang terkaya di Thailand, harta kekayaannya ditaksir mencapai USD600 juta.

Dari bisnis ini juga, Tob berhasil melunasi utang keluarganya yang mencapai THB40 juta itu. Itulah kisah sukses penjual rumput laut yang menginspirasi. 

(Nadya Kurnia)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement