sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kisah Sukses Petani Muda: Usia 23 tahun Mampu Beli Lahan, Manfaatkan TikTok untuk Jual Bibit

Inspirator editor Kurnia Nadya
22/09/2023 14:22 WIB
Sherwin Sigalingging memutuskan untuk menjadi petani dan berhasil membuktikan bahwa petani juga bisa sukses dan modern dalam berbisnis.
Kisah Sukses Petani Muda: Usia 23 tahun Mampu Beli Lahan, Manfaatkan TikTok untuk Jual Bibit. (Foto: YouTube/Cap Capung)
Kisah Sukses Petani Muda: Usia 23 tahun Mampu Beli Lahan, Manfaatkan TikTok untuk Jual Bibit. (Foto: YouTube/Cap Capung)

IDXChannel—Sherwin Sigalingging adalah petani muda yang punya kisah sukses. Ia adalah lulusan SMK jurusan teknik pengelasan asal Sumatera Utara yang melakoni bisnis pertanian sejak remaja. 

Sherwin terinspirasi untuk bertani sebab kedua orangtuanya adalah petani, dan ia sendiri kerap membantu orangtuanya untuk bercocok tanam. 

Sebenarnya Sherwin memutuskan untuk bergulat di bidang pertanian, orangtuanya sempat tidak setuju atas keputusannya, tetapi ia  membantah karena ingin mengubah pertanian lebih maju dan kreatif.

Sherwin lantas membuktikan kepada kedua orang tuanya bahwa bertani juga dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah yang sangat besar.

“Dari situlah ketika saya panen, saya hitung-hitung uangnya sangat luar biasa,” tuturnya, dikutip dari kanal YouTube CapCapung (19/9)

Sherwin memulai usaha pertaniannya secara mandiri diusia 15 tahun, dengan  modal belajar dari sekolah, internet, dan otodidak. Karena ia tidak begitu mahir dalam teori dan ia hanya mengandalkan hortikultura.

“Saya cuma otodidak cuma mengandalkan pengalaman lalu kita searching ke google ternyata hasilnya bisa,” kata Sherwin.

Saat ini Sherwin menanami lahannya dengan tiga bibit cabai lokal yaitu cabai ungu, cabai huta gurgur, dan cabai simarato. Cabai huta gurgur ini sudah ditanam secara turun temurun di keluarganya, sehingga Sherwin sudah mengetahui kelemahan dan kelebihannya. 

Menurut Sherwin, banyak petani-petani yang termotivasi dengan bibit-bibit yang Sherwin tanam disini.

Kelemahan dari pertanian yaitu dataran yang tinggi karena saat masa panen bisa lima bulan hingga satu tahun sekali. Pada tahun 2022 Sherwin menanam cabai di lahan 1,7 hektar dengan populasi lubang 25.000 batang. Saat itu Sherwin bisa menghasilkan tiga ton per minggu.

“Dijualnya tergantung harga di pasaran. Bisa dikirim juga ke berbagai daerah,” tuturnya. 

Sherwin mulai menjual bibitnya via online yaitu melalui TikTok Shop dan menurutnya perkembangannya sangat pesat. Menurutnya, salah satu kunci sukses bertani di usia muda yaitu agar mengesampingkan gengsi  karena menurutnya pertanian itu keren.

“Waktu itu ada yang nanya ‘Bang, bibirnya dijual tidak?’ Saya pikirkan bagaimana caranya mengirim bibit ke luar kota. Sampai sekarang sudah laris di berbagai daerah. Saya juga berbagi ilmu di media sosial, banyak yang tertarik juga,” lanjutnya. 

Sherwin berhasil membuktikan bahwa ia mampu sukses meskipun ia hanya petani. Ia mampu membeli lahan pertanian sendiri dari hasil tabungannya bertani selama bertahun-tahun sejak remaja. 

Itulah kisah sukses petani muda Sherwin Sigalingging yang tidak gengsi bercocok tanam dan mampu memanfaatkan sosial media untuk memperluas cakupan bisnisnya. (NKK

 Penulis: Noviyanti Rahmadani

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement