sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kisah Sultanah Nahrasiyah, Penguasa Perempuan Islam Pertama di Asean

Inspirator editor Andini Aprysheila/SEO
19/08/2022 10:59 WIB
Kisah Sultanah Nahrasiyah sangat menginspirasi banyak perempuan Indonesia. 
Kisah Sultanah Nahrasiyah, Penguasa Perempuan Islam Pertama di Asean. (FOTO : MNC Media)
Kisah Sultanah Nahrasiyah, Penguasa Perempuan Islam Pertama di Asean. (FOTO : MNC Media)

IDXChannel Kisah Sultanah Nahrasiyah sangat menginspirasi banyak perempuan Indonesia. 

Beberapa dari Anda mungkin belum mengetahui sosok penguasa perempuan islam pertama ini. Ia bahkan tak hanya menjadi penguasa perempuan pertama di Indonesia, namun sebagai sosok penguasa perempuan pertama di Nusantara.

Penasaran dengan kisah Sultanah Nahrasiyah? Simak penjelasan yang dihimpun kami dari berbagai sumber. 

Menyelami Kisah Sultanah Nahrasiyah

Kisah Sultanah Nahrasiyah dimulai ketika ia naik takhta sebagai penguasa Kesultanan Samudera Pasai menggantikan sang ayah. Tetapi dalam kisah lain menyebutkan bahwasannya Sultanah Nahrasiyah naik takhta karena menggantikan posisi sang suami yang kala itu adalah seorang raja yang meninggal.

Awal Kisah

Saat itu Kesultanan Samudera Pasai tengah diduduki oleh Sultan Zain al-Abidin Malik Az-Zahir yang merupakan ayah dari Sultanah Nahrasiyah. Namun naas, Sang Raja  tewas dibunuh oleh Raja Nakur pada 1428M.

Sultanah Nahrasiyah naik takhta pada tahun 1405M menggantikan sang ayah dan berakhir kekuasaannya ketika ia wafat sekitar tahun 1428M tepatnya pada tanggal 17 Zulhijah 832 atau 27 September 1428.

Sosoknya membawa kembali Kesultanan Samudera Pasai ke masa kejayaan pasca trauma akibat serangan dari Kerajaan Majapahit.

Dalam catatan Ying Yai Sheng Lan juga menyebutkan adanya pemimpin muslim perempuan pertama di Nusantara, hang semakin membuat kuat jejak sejarah Sultanah Nahrasiyah ini. Dimana tertulis sejarah bahwa ada Raja Samudera Pasai yang tewas akibat panah beracun Raja Nakur.

Karakter Sultanah Nahrasiyah di Masa Kepemimpinan 

Sebagai seorang pemimpin pertama perempuan di Kerajaan Samudera Pasai, kisah Sultanah Nahrasiyah mencatat bagaimana awakannya dalam memimpin kerajaan Islam ini. Ia tercatat sebagai sosok pemimpin cerdas serta bijaksana. 

Kisah Sultanah Nahrasiyah, Penguasa Perempuan Islam Pertama di Asean. (FOTO : MNC Media)

Tak hanya itu, identitasnya sebagai seorang Ratu juga sekaligus membawa martabat perempuan lebih tinggi dan mulia. Yang kemudian membuat banyak wanita menjadi penyiar agama pada masa pemerintahannya.

Ia memimpin kurang lebih 23 tahun lamanya. Kisah Sultanah Nahrasiyah turut serta membawa perkembangan emansipasi yang membuat kaum wanita tergabung dalam sejarah persebaran agama Islam di tanah air. Sultanah Nahrasiyah dikenal memiliki sifat keibuan dan penuh kasih sayang.

Gelar Kehormatan

Kisah Sultanah Nahrasiyah selama masa kepemimpinan membuat ia mendapat gelar Malikah Muazzamah atau Ratu Dipertuankan Agung dan Ra-Baghsa Khadiyu yang berarti Penguasa yang Pemurah. 

Hal tersebut tertuang pada batu nisannya yang terletak di Kompleks II (Kuta Karang) di wilayah Gampong Kuta Krueng, Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara. Tepatnya berada sejauh 18 km di bagian timur Kota Lhokseumawe. Nisannya juga berada tak jauh dari makam Sultan Malikussaleh yang terletak di Kompleks I makam Raja-Raja Samudera Pasai.

Itulah kisah Sultanah Nahrasiyah, yang namanya menempati sebagai perempuan Islam pertama di Asia Tenggara sebagai sosok pemimpin. Melalui kisah Sultan Nahrasyiah kita dapat mengambil pelajaran sebagai pemimpin bijaksana.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement