Ratih Ika Wijayanti
Selain itu, Teuku Markam juga dituduh sebagai koruptor Soekarnoisme. Berbagai tuduhan inilah yang mengantarkannya ke penjara. Ia dijebloskan ke penjara tanpa proses pengadilan. Tak hanya itu, perusahaan miliknya yakni PT Karkam pun diambil alih oleh pemerintah Orde Baru dan menjadi cikal bakal berdirinya PT Berdikari (Persero).
Teuku Markam dimasukan ke penjara Budi Utomo. Ia kemudian dipindah berkali-kali hingga akhirnya dipenjara di penjara Nirbaya yang menjadi lokasi tahanan untuk para politisi. Pada 1972, Teuku Markam sakit dan harus dirawat di Rumah Sakit Gatot Subroto. Hingga pada 1974, ia berhasil dibebaskan.
Akan tetapi, ia dibebaskan tanpa kompensasi apapun. Perusahaannya pun tak dikembalikan. Bahkan, pemerintah mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) No.31 tahun 1974 yang menegaskan status harta kekayan PT Karkam, PT Aslam, dan PT Sinar Pagi yang diambil alih pemerintah dengan status “pinjaman” sebagai penyerta modal berdirinya PT Berdikari. Teuku Markam tutup usia pada 1985. Hingga akhir hayatnya, pihak-pihak yang berwenang belum merehabilitasi namanya.
Itulah kisah Teuku Markam, pengusaha kaya yang menyumbangkan emas tugu monas dan disebut sebagai crazy rich pertama di Tanah Air.
