Namun ternya setiap minggu mereka membawa temannya yang juga butuh bantuan dalam menyelesaikan tugas sekolahnya. Sampai ibu Tan menyuruh dirinya untuk menetapkan tarif untuk tiap sesi belajarnya.
Saat itu dirinya mengajar 16 siswa internasional di Shanghai, mulai dari kelas 7-11, tentang kurikulum sastra Inggris untuk program Internasional Baccalaureate.
Tan butuh waktu sekitar dua jam untuk mempersiapkan pelajarannya dan 5-6 jam seminggu untuk sesi bimbingan kelompok back to back, yang mana sebagian besar mengajar pada Jumat malam, karena perbedaan waktu antara Chicago dan Shanghai. Ia mengenakan tarif sebesar USD67 per jam.
Dilansir dari economy.okezone.com (15/11) Tan mengatakan “Bisnis setiap Jumat malam telah menjadi jangkar yang sangat konsisten dalam hidup saya dan dalam jadwal kuliah saya yang sangat padat,”
Tan dibayar dengan mata uang Tiongkok, dan penghasilannya ini dikirim ke rekening milik ibunya di Singapura. Ia bahkan belum menyentuh uangnya itu. Dirinya juga berterima kasih karena kemurahan hati orang tuanya. Ia masih harus tetap bekerja keras demi masa depan yang cerah. (NKK)