sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Modal Rp25 Ribu, Cuan Rp12 Juta, Ini Kisah Sukses Pembudidaya Jamur Tiram di Pangandaran

Inspirator editor Syamsul Maarif
12/08/2021 17:40 WIB
Pandemi membuat Taofik Hidayat (28) warga Pangandaran nekat menekuni usaha budidaya jamur tiram yang beromset jutaan rupiah.
Modal Rp25 Ribu, Cuan Rp12 Juta, Ini Kisah Sukses Pembudidaya Jamur Tiram di Pangandaran (Dok.MNC Media)
Modal Rp25 Ribu, Cuan Rp12 Juta, Ini Kisah Sukses Pembudidaya Jamur Tiram di Pangandaran (Dok.MNC Media)

IDXChannel - Pandemi membuat Taofik Hidayat (28) salah satu warga Dusun Dukuh I, Desa Parakanmanggu, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran yang nekat menekuni usaha budidaya jamur tiram

"Modal pertama saya saat membuka usaha budidaya jamur tiram Rp25 ribu," kata Taofik.

Dari modal Rp25 ribu tersebut pada tiga bulan pertama Taofik berhasil memperoleh keuntungan Rp12 juta.

"Saya tidak punya modal besar untuk membuka usaha budidaya jamur tiram, untuk menambah modal ikut bekerja serabutan dan upah kerja tersebut saya kumpulkan untuk membeli peralatan," tambahnya.

Taofik mengaku, mulai membuka usaha budidaya jamur tiram pada bulan Agustus 2020 lalu disaat kondisi ekonomi sedang sulit lantaran pandemi Covid-19.

"Setiap tahapan dan proses pembudidayaan jamur tiram saya ber dua dengan isteri," jelas dia.

Sejak pertama memproduksi jamur tiram Taofik mengaku beberapa kali mengalami kegagalan, dari kegagalan tersebut dia mulai menemukan cara yang baik.

"Saya ini seorang pengangguran yang tidak memiliki pekerjaan, maka saya memiliki niat yang kokoh agar budidaya jamur tiram menjadi pekerjaan yang menghasilkan," terang dia.

Untuk proses pembudidayaan jamur tiram tidak rumit, penjualannya pun juga tergolong laris karena bisa dijual langsung ke konsumen atau ke pengepul.

"Harga jamur tiram per kilogram dipasaran saat ini kisaran Rp10 ribu sampai Rp12 ribu, jamur cokelat Rp15 ribu sampai Rp18 ribu dan kalau jamur kancing Rp 10 ribu sampai Rp40 ribu," paparnya.

Perbedaan harga jamur tersebut karena bentuk, volume jamur, dan media tanam tumbuh jamurnya juga berbeda.

"Hampir setiap hari saya keliling mendistribusikan jamur tiram karena banyak permintaan," sambung Taofik.

Taofik berpesan, kesulitan ekonomi dampak pandemi Covid-19 jangan dijadikan alasan untuk tidak produktif.

"Mari gali potensi yang dimiliki diri kita masing-masing agar kondisi pandemi Covid-19 tidak menjadi keterpurukan ekonomi," pungkasnya. 

(IND) 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement