IDXChannel – Profil dan kekayaan Jacinda Ardern, Perdana Menteri Selandia Baru sedang ramai diperbincangkan karena dikabarkan akan mengundurkan diri dari jabatannya.
Menurut laporan BBC, Jacinda mengumumkan niatnya untuk mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Selandia Baru paling lambat 7 Januari 2023. Ardern menjelaskan alasan pengunduran dirinya dalam konferensi pers pada Kamis 19 Januari 2023. Dia mengungkapkan bahwa dia tidak lagi memiliki kekuatan yang cukup untuk menjalankan Persemakmuran Inggris. Lalu, siapa Jacinda Ardern?
Profil Jacinda Ardern
Jacinda Kate Laurell Ardern, perempuan, lahir 26 Juli 1980, adalah seorang politisi Partai Buruh Selandia Baru yang saat ini menjabat sebagai Perdana Menteri Selandia Baru. Jacinda Ardern adalah perdana menteri termuda dalam 150 tahun Selandia Baru dan pemimpin wanita termuda di dunia sebelum dikalahkan pada usia 33 tahun oleh perdana menteri Finlandia terpilih Sanna Marin.
Jacinda Ardern lahir pada 26 Juli 1980 di Hamilton, Selandia Baru, anak bungsu dari dua bersaudara. Ayahnya, Ross Ardern, adalah seorang polisi dan ibunya, Laurel Ardern, adalah seorang pegawai kantin sekolah.
Defisit Neraca Dagang Selandia Baru
Jacinda Ardern dibesarkan di Murupara, sebuah desa kecil di timur laut Wellington, sebelum pindah ke Morrinsville, Waikato setelah ayahnya dipromosikan. Ia kemudian menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di kota itu. Masih di sekolah, dia mendapatkan pekerjaan pertamanya di toko ikan dan keripik lokal.
Setelah lulus SMA, Jacinda Ardern mengambil jurusan komunikasi politik di Universitas Waikato pada tahun 1999. Semasa kuliah, Ardern dikenal aktif dalam politik. Dia bergabung dengan Partai Buruh Selandia Baru tak lama setelah menyelesaikan pendidikan tingginya, pada usia 17 tahun, pada tahun 1999. Dengan bantuan bibinya, dia berpartisipasi dalam kampanye pemilihan Harry Duynhoven sebagai calon anggota Kongres untuk New Plymouth County.
Setelah memperoleh gelar sarjana dalam bidang politik dan hubungan masyarakat, Ibu Ardern bekerja sebagai peneliti kebijakan politik untuk legislator lain di partainya. Pekerjaannya memberinya tempat di staf Perdana Menteri Helen Clark, wanita kedua yang menjabat sebagai Perdana Menteri Selandia Baru.
Pada awal 2008, Ardern terpilih sebagai presiden Persatuan Pemuda Sosialis Internasional, peran yang dia habiskan di sejumlah negara, termasuk Yordania, Israel, Aljazair, dan China.