sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Peluang Bisnis Tanaman Hias: Awalnya Iseng, Sampai Laku Satu Pot Puluhan Juta

Inspirator editor Noviyanti R/Magang
23/10/2023 19:53 WIB
Vani mendirikan 'Tanam Sajalah' berawal dari iseng, namun ia berhasil mengembangkan bisnis hingga mampu ekspor ke Thailand.
Peluang Bisnis Tanaman Hias: Awalnya Iseng, Sampai Laku Satu Pot Puluhan Juta. (Foto: YouTube/Kisah Tanpa Batas)
Peluang Bisnis Tanaman Hias: Awalnya Iseng, Sampai Laku Satu Pot Puluhan Juta. (Foto: YouTube/Kisah Tanpa Batas)

IDXChannel—Vani adalah contoh pengusaha muda yang sukses memanfaatkan peluang bisnis tanaman hias. Siapa sangka tadinya tidak niat berjualan tanaman hias, kini Vani malah mampu membeli dua unit mobil. 

Bagaimana kisahnya?

Vani bersama suaminya Dwi Rizki mengawali usaha ini dengan menjual tanaman anthurium milik orangtuanya yang terbengkalai. Semuanya berawal dari iseng belaka, ia bahkan tidak memiliki pengetahuan tentang perawatan tanaman, namun ia mau mempelajarinya dengan sang ayah.

Vani mengungkapkan bahwa awalnya ia tak ada ketertarikan untuk membuka bisnis tanaman hias. Namun karena ia mengunggah foto-foto tanaman ke sosial media ternyata banyak permintaan untuk menjual koleksi tanaman miliknya.

“Awal berdiri ‘Tanam Sajalah’ itu dari tanaman punya papah aku jual-jualin. Awalnya bikin rak, lama-lama orang nanya tanaman apa yang ada di display, boleh dijual tidak? Akhirnya saya jualan dari situ,” ujar Vani dalam kanal Youtube Kisah Tanpa Batas. 

Vani menggunakan nama brand ‘Tanam Sajalah’. Awal berjualan, Vani sama sekali tidak menarik tunai hasil penjualannya. Semua keuntungan ia putar menjadi modal. Toh, kebutuhan bulanan masih bisa dicukupi sang suami. 

Setelah beberapa saat, barulah Vani mulai berani menikmati laba bersih dari usahanya. Omzet ia bagi dalam tiga pos, yaitu untuk kebutuhan pribadinya, untuk dana darurat, dan untuk modal usaha. 

“Awalnya aku sendiri, tapi karena anakku tidak bisa dipegang orang. Aku keteteran packing, hanya bisa packing saat anak tidur. Sementara satu hari bisa terima pesanan 20 pesanan,” lanjutnya.

Saat pandemi, perusahaan suaminya turut terdampak hingga sang suami memutuskan untuk resign dan untuk lebih serius mengurus bisnis tanaman. “Di mata orang-orang ya aneh, masa sudah karyawan tetap malah resign,” kata Vani. 

Namun nyatanya, dengan menjalankan bisnis berdua sang suami, bisnis tanamannya justru dapat berkembang lebih pesar. Pendapatan usaha bisa tumbuh hingga empat kali lipat. 

Saat memulai usaha, Vani merawat tanaman hias dimulai dari epipremnum. Kini, ia sudah memiliki beragam jenis tanaman hias unik mulai dari philodendron, alocasia, anthurium, syngonium, begonia, monstera dan masih banyak lagi.

Harga jualnya tak main-main. Ada yang satu lembar daun dihargai Rp6 jutaan. Ada yang satu pot berukuran kecil sedang, dihargai hingga Rp38 juta. Ada juga yang diekspor dengan harga USD1.400, alias Rp22,31 juta per pot kecil. 

Dengan harga penjualan itu, maka wajar saja jika Vani mampu membeli mobil dari hasil usahanya ini. Omzetnya pun fantastis, mencapai ratusan juta per bulan. 

“Pasarnya bukan cuma lokal saja, tapi ke luar negeri juga. Tanaman yang diminati konsumen luar itu tanaman yang asli dan endemik di Indonesia. Paling jauh saya kirim ke Thailand,” kata Vani. 

Saat itu, tanaman yang ia jual memiliki daun lima lembar, dan dihargai Rp18 juta. Vani kini ahli mengembangbiakkan tanaman-tanamannya hingga tumbuh menjadi tanaman hias cantik yang bernilai jual tinggi. 

Itulah kisah sukses pengusaha muda tanaman hias yang mengawali bisnis hanya karena iseng, namun malah berhasil memanfaatkan peluang bisnis yang berkelanjutan. (NKK)

Penulis: Noviyanti Rahmadani

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement