Karena masih terus dihantui dengan hutang yang belum juga lunas, Toni dan istrinya mencoba mencari sebuah solusi. Sampai akhirnya Toni melihat potensi besar singkong yang ada di tempat tinggalnya. Karena kala itu belum banyak pengolah singkong di daerahnya.
Dilansir dari iNews.id (29/12) Toni hany bermodal nekat dan pengetahuannya mengenai pengolahan singkong serta hanya uang Rp50.000,- yang ia punya. Hingga akhirnya ia mulai bergerak dengan bisnis barunya tersebut.
Dengan uang Rp50.000,- tersebut, ia membeli 5 kg singkong dengan harga Rp15.000,- dan sisanya ia belikan untuk minyak goreng dan juga bumbu. Dengan modal tersebut ia dapat menghasilkan 10 pack singkong keju.
Peralatan yang dipakai Toni untuk mengolah singkongnya tersebut merupakan barang pinjaman. Ia juga memilih menjajakan produknya dengan cara berkeliling dengan motor bututnya itu.
Dalam 10 pack singkong tidak langsung habis dalam sekali penjualan, jadi terkadang harus disimpan dikulkas dan ia jual kembali di hari berikutnya.