sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Perjuangan Gadis Miskin Meraih Sukses, Catat Omzet Rp1 Miliar Satu Bulan

Inspirator editor Kurnia Nadya
03/11/2024 17:06 WIB
Nadya Ursula memulai usaha itu bersama teman-temannya, saat usianya masih 19 tahun, dengan modal patungan senilai Rp10 jutaan.
Perjuangan Gadis Miskin Meraih Sukses, Catat Omzet Rp1 Miliar Satu Bulan. (Foto: KS Group)
Perjuangan Gadis Miskin Meraih Sukses, Catat Omzet Rp1 Miliar Satu Bulan. (Foto: KS Group)

IDXChannelPerjuangan gadis miskin meraih sukses adalah rangkungan perjalanan hidup Nadya Ursulla, seorang pengusaha muda asal Bandung yang berhasil mendirikan perusahaan dengan beberapa lini bisnis. 

Kisah bisnis Nadya Ursulla dengan usaha susu pasteurisasi telah diangkat beragam kanal media. Dia memulai usaha itu bersama teman-temannya, saat usianya masih 19 tahun, dengan modal patungan senilai Rp10 jutaan. 

Kerja kerasnya terbayar dan mencapai puncak pada 2019, saat itu usahanya berhasil mencatatkan omzet senilai Rp1 miliar per bulan. Usianya telah mencapai 22 tahun kala momentum itu terjadi. 

Tekadnya untuk berbisnis berangkat dari keinginannya untuk memboyong adik dan ibunya untuk tinggal bersama satu rumah. Dalam kanal YouTube Gritte Agatha (3/11), Nadya mengatakan keluarganya telah berpisah karena orang tuanya bercerai. 

Nadya tinggal bersama ayahnya, sementara adiknya harus ikut bersama sang ibu. Karena perpisahan itulah, Nadya termotivasi untuk kembali tinggal bersama dengan adik dan ibunya dalam satu rumah.

Sementara untuk mendapatkan rumah, Nadya harus memiliki uang. Dari sinilah dia termotivasi untuk menjadi pengusaha. Apalagi, dulu saat dia berselancar internet di warnet, dia mendapati artikel orang-orang terkaya yang umumnya adalah pengusaha. 

Selepas lulus SMA, Nadya langsung bekerja karena keterbatasan ekonomi keluarganya. Karena telah memiliki target sukses demi adik dan ibunya, Nadya bekerja di sebuah organisasi dan bertugas dalam bidang fundraising.

Dia menargetkan dalam setahun bisa menjadi manager, namun target itu berhasil dicapainya dalam kurun delapan bulan. Dari pekerjaannya itu, dia mendapatkan pengalaman tentang manajemen yang kelak berguna untuk bisnisnya. 

“Saya cintai pekerjaan saya, tapi saya punya target setahun harus manajer. Pas masuk langsung punya target, pas sudah jadi manager saya punya target baru yaitu harus punya usaha,” kata Nadya. 

Saat mulai bekerja, Nadya kerap pulang malam demi mengejar target. Dia bekerja lebih keras dari rekan-rekannya yang lain. Tiga bulan setelah menjadi manager, Nadya mengajukan keluar untuk mengejar mimpinya menjadi pengusaha. 

Dia memulai bisnisnya, yakni KS Group, di usia 19 tahun bersama teman-temannya. Dia dan teman-temannya menyusun lima daftar usaha untuk dipilih, pilihan mereka jatuh ke usaha susu pasteurisasi. 

Mereka mencari supplier susu di Bandung. Dia mendapatkan peluang setelah berkunjung ke salah satu perusahaan susu, hingga akhirnya dia menemukan peternak yang bersedia memasok susu. 

Seiring waktu berjalan, Nadya dan teman-temannya mulai memproduksi susu. Dia memasarkan susu buatannya ke banyak tempat. Mulai dari gym, minimarket, sampai membuka booth di tempat wisata. 

Nadya dan teman-temannya berproduksi dengan trial and error sampai menemukan formula produksi susu yang cocok, tidak membuat susu cepat basi. Penjualan pun tidak langsung sukses, beberapa bulan pertama susu buatannya hanya laku beberapa botol. 

“Kami komit enggak mau minta uang ke orang tua sama sekali. Saat itu ada rekan yang dijemput pulang karena usaha belum membuahkan hasil, satu rekan lagi disuruh bekerja karena ketahuan usaha susu,” lanjut Nadya. 

Setelah ditinggal kedua rekannya, Nadya berupaya lebih keras dan meminta izin kepada orang tua rekannya untuk mengajak mereka kembali mencoba usaha susu itu. Saat itu, Nadya sudah menemukan strategi pemasaran yang baru. 

Strategi baru itu berhasil meningkatkan pemasukan. Omzet yang awalnya hanya Rp500.000, dalam satu bulan naik menjadi Rp6 juta. Dia membuka booth ke tempat-tempat pariwisata di Bandung. 

Lama kelamaan usaha susu itu terbangun. Nadya mulai merancang sistem, yang sekarang ini telah berkembang menjadi perusahaan. Dari produksi susu, kini Nadya juga memproduksi yogurt dan makanan-makanan lain. Kini KS Group memiliki lima brand. 

Pemasukan tertingginya mencapai Rp1 miliar pada 2019. Itulah perjuangan gadis miskin meraih sukses. 

(Nadya Kurnia)

Halaman : 1 2 3 4
Berita Rekomendasi

Berita Terkait
Advertisement
Advertisement