IDXChannel—Angkringan West bukan angkringan biasa. Sang pemilik, Fahrudin Raharso atau mas Din, menggunakan cara unik untuk melariskan warung angkringannya, yakni dengan berakting marah-marah seperti cara pelayanan Karen’s Diner.
Sebelumnya kehadiran Karen’s Diner membuat netizen heboh sebab konsepnya yang tak lazim. Slogan ‘pelanggan adalah raja’ yang umumnya dijunjung pelaku usaha, tak berlaku di Karen’s Diner.
Pelanggan justru malah dimarah-marahi, diberi pelayanan tak menyenangkan, sesuai dengan konsep pelayanannya di negara asal restoran ini pertama kali muncul. Tak lama sesudahnya, bermunculan video-video testimoni tentang pedagang makanan pinggir jalan yang memberikan ‘pelayanan’ serupa.
Jika konsep Karen’s Diner menuai diskusi di kalangan netizen karena cabang Indonesia dinilai melenceng dari konsep awal restoran asli, maka video pedagang kecil marah-marah dengan bahasa lokal justru mendapatkan respon positif.
Salah satu warung makan yang viral adalah Angkringan West milik Fahrudin. Lapak angkringan lelaki berkumis dan gondrong itu berlokasi di Jalan Sri Rejeki Dalam Raya 33, Kalibanteng, Semarang. Bagaimana profil Angkringan West milik Fahrudin?