Di gerobak angkringannya itu, mas Din menyuguhkan nasi kucing, gorengan, beragam jenis sate-sateannya, dan beragam jenis minuman instan. Mas Din juga menyajikan soto. Ia buka sejak pukul 07.00 pagi hingga 04.00 sore.
Mas Din memberikan nama ‘West’ pada angkringannya lantaran lapaknya sering dijadikan tempat nongkrong oleh komunitas musik bernama Wents Grunge. Ia telah membuka usaha angkringan selama tiga tahun, namun telah pindah lokasi dua kali.
Awal ketenaran mendadak angkringannya ini berasal ketika salah satu videonya yang tengah misuh-misuh kepada pelanggan terunggah di Tiktok dan viral. Boleh dibilang momennya tepat, sebab saat itu Karen’s Diner pun tengah hangat-hangatnya diperbincangkan.
Tak lama setelahnya, angkringan milik Din ramai dikunjungi pelanggan. Bahkan ada yang rela datang jauh-jauh dari luar kota untuk makan di warung angkringannya.
Fahrudin mengaku, sebetulnya gaya bicaranya memang demikian jika tengah mengobrol dengan teman-temannya. Keras dan terkesan marah-marah, mulanya ia tidak berakting. Ia memang berbicara dengan gaya seperti itu, apalagi kebanyakan pengunjung angkringannya adalah teman-temannya sendiri.