Pada 1984, pemerintah Perancis sedang memilih calon pembeli untuk mengambil alih perusahaan konglomerat Boussac Saint-Freres yang bergerak di bidang tekstil dan ritel. Boussac adalah perusahaan induk Christian Dior dan saat itu tengah bangkrut.
Ia akhirnya mengakuisisi Financiere Agache, perusahaan barang-barang mewah, dan akhirnya berhasil memenangkan peperangan dalam lelang memenangkan pengelolaan Boussac Saint-Freres, yang sekaligusnya membuatnya menguasai Christian Dior.
Fakta Pemilik Dior: Pernah Memulangkan Ribuan Karyawan
Tak lama setelah mengakuisisi Boussac, Arnault berjanji bakal kembali menggerakkan operasional perusahaan dan mempertahankan lapangan pekerjaan dalam tubuh Boussac. Namun yang terjadi justru sebaliknya.
Arnault malah memecat 9.000 karyawan dalam kurun waktu dua tahun saja, dan menjual hampir semua anak bisnis dalam naungan Boussac. Hanya Christian Dior dan department store Le Bon Marche yang tersisa.
Penjualan anak-anak bisnis Boussac itu membuat Arnault mengantongi keuntungan sebesar 500 juta dollar. Namun demikian, gara-gara keputusannya itu juga Arnault mendapat julukan ‘serigala dalam jubah kasmir’ dari media.