IDXChannel—Profil dan sejarah NVIDIA menarik untuk diulas. NVIDIA Corporation adalah raksasa teknologi yang sahamnya meroket sejak awal tahun berkat tren pengembangan artificial intelligence.
NVIDIA sukses mencatatkan kenaikan pendapatan hingga 265% secara tahunan pada kuartal IV-2023, yakni senilai USD22,10 miliar, dengan laba bersih yang juga meningkat hingga 769% secara tahunan, senilai USD12,29 miliar.
Peningkatan kinerja keuangan NVIDIA ini ditopang oleh pengembangan teknologi AI yang belakangan melonjak. NVIDIA adalah produsen semi konduktor dan GPU (Graphics Processing Unit) yang canggih.
Banyak raksasa teknologi di Amerika Serikat menggunakan chip buatan NVIDIA untuk mengembangkan AI. Sebut saja Microsoft dan META, dua perusahaan teknologi terbesar di dunia, menjadi pelanggan produk NVIDIA.
CEO NVIDIA Jensen Huang pun optimistis NVIDIA bakal tumbuh positif sepanjang tahun ini, mengingat tren pengembangan AI belum menampakkan tanda-tanda kejenuhan di sektor teknologi.
Seperti apa profil dan sejarah NVIDIA?
Profil dan Sejarah NVIDIA: Produsen Semi Konduktor Andalan Scientist AI
NVIDIA Corportaion adalah perusahaan multinasional yang bermarkas di Santa Clara, California, AS. Perusahaan ini memproduksi software dan processing unit, API (Application Programming Interfaces) untuk data science dan komputer dengan performa tinggi.
NVIDIA juga memproduksi SoCs (System on a chip units) untuk komputasi mobile. Selain itu, perusahaan ini juga merupakan supplier besar untuk hardware dan software AI yang dibutuhkan banyak perusahaan yang mengembangkan AI.
Perusahaan ini mencatatkan sahamnya secara perdana di New York Stock Exchange (NYSE) pada 22 Januari 1999, dan masuk dalam indeks Nasdaq 100, S&P 100, dan S&P 500. Hari ini (27/2), NVIDIA diperdagangkan di level USD790,92/saham.
NVIDIA menaungi beberapa anak perusahaan, antara lain:
- Bright Computing
- Cumulus Networks
- DeepMap
- Mellanox Technologies
- Nvidia Advanced Rendering Center
Perusahaan ini didirikan pada 5 April 1993, oleh Jensen Huang, Chris Malachowski, dan Curtis Priem. Ketiganya adalah engineer di bidang yang berbeda. Huang merupakan teknisi elektro dan seorang desainer microprocessor.
Sementara Malachowsky sebelumnya adalah engineer yang beekrja di Sun Microsystems, dan Priem sebelumnya adalah senior engineer dan chip designer di IBM dan Sun Microsystems.
Ketiganya berencana mendirikan perusahaan dalam sebuah pertemuan di restoran diner di East San Jose. Perusahaan tersebut akhirnya didirikan dengan modal USD40.000, namun setelahnya menerima pendanaan dari Sequoia Capital dan investor lain, senilai USD20 juta.
Ketiga pendiri ini memproyeksikan bahwa pada masa mendatang, komputasi cepat berbasis grafis (graphics-based processing) akan menjadi tren pengembangan teknologi. Ketiganya juga memproyeksikan bahwa komputasi video games memiliki prospek cerah.
Sebab saat itu komputasi untuk video games masih sangat menantang, dan dari sinilah, bidang video game menjadi roda pemutar utama perusahaan untuk menggaet pasar yang luas. Divisi riset dan pengembangan dikerahkan untuk meneliti persoalan komputasi canggih.
Mulanya, NVIDIA belum memiliki nama. Ketiga pendiri ini menamai file-file pekerjaannya dengan ‘Next Version’. Lalu karena perusahaan hendak didirikan secara resmi, ketiganya memilih INVIDIA sebagai nama perusahaan.
Sebelum mencapai kesuksesan di pasar, NVIDIA pernah nyaris bangkrut. Pada 1996, Huang pernah melakukan PHK terhadap separuh karyawan NVIDIA karena kekurangan dana untuk produksi dan pengembangan, sekaligus untuk membayar karyawan.
Dana yang tersisa digunakan untuk mengembangkan RIVA 128, produk accelerator graphics untuk proses komputasi yang dibutuhkan pada masanya.
Ketika RIVA 128 pertama kali diluncurkan, NVIDIA hanya punya dana untuk menggaji karyawan selama satu bulan. Namun masa nyaris bangkrut ini akhirnya terselamatkan ketika produk RIVA 128 berhasil terjual hingga jutaan selama empat bulan.
Pada tahun-tahun berikutnya, NVIDIA mengembangkan banyak produk processing unit dan chipset yang kemudian banyak digunakan untuk pembuatan game console dan laptop. Produk-produk NVIDIA kerap digunakan laptop berbasis Windows.
Itulah cerita singkat tentang profil dan sejarah NVIDIA, raksasa teknologi yang sahamnya meroket sejak awal tahun berkat AI. (NKK)