Melansir laman resmi LinkedIn milik Ferry Unardi sendiri, ia diketahui menempuh pendidikan tingkat tinggi di Purdue University jurusan Matemathic and Computer Science pada 2004-2008.
Ia sempat bekerja di Microsoft sebagai software engineer. Namun tidak puas dengan pencapaiannya, ia mencari ide baru untuk melanjutkan kariernya. Pilihan itu jatuh pada industri penerbangan dan travel.
Namun karena menyadari ia tidak memiliki bekal soal bisnis, Ferry lantas melanjutkan pendidikannya ke Harvard Business School mengamil program studi Business Administration selama tiga tahun pada 2011-2013.
Selama berkuliah S2 itu, ia tertarik untuk mendirikan startup mesin pencarian tiket pesawat. Ide ini datang dari pengalamannya ketika sulit menemukan tiket pesawat Amerika-Indonesia.
Saat Traveloka pertama didirikan, startup bidang serupa memang tengah booming. Sehingga ia berpikir akan ketinggalan kereta jika tidak segera memulainya. Dalam waktu singkat saja, banyak peningkatan dicapai Travelola.