Kekayaan ini berasal dari kesuksesan Miniso yang meraih penjualan signifikan pasca Pandemi Covid-19. Selain itu, kekayaan Ye Guofu juga terdongkrak usai Miniso melantai di bursa saham New York Stock Exchange, Amerika Serikat dengan kode ticker MNSO.
MINISO Group Holding Ltd. yang berbasis di Guangdong, China ini pun berhasil meraup dana segar hingga USD608 juta atau Rp8,96 triliun dari penawaran umum perdana pada 2020 lalu.
Sebelum sukses seperti saat ini, Yu Guofu memiliki kehidupan yang sederhana seperti kebanyakan pengusaha lain pada generasinya. Ia hanya seorang anak dari keluarga petani di China. Setelah dewasa, ia mulai bekerja id pabrik pipa baja. Seiring dengan naiknya permintaan barang konsumsi di China, Ye Guofu pun mulai berbisnis di sektor perdagangan. Ia mencoba menjual beragam barang dari keramik, kosmetik, hingga aksesoris.
Hingga pada saat perjalanannya ke Jepang tahun 2013, Guofu terinspirasi dari toko lokal di sana yang menjual barang-barang dengan harga di bawah 100 yen. Ia pun langsung membawa konsep bisnis tersebut saat kembali ke China.
Ia meminta bantuan seorang desainer Jepang bernama Miyake Junya dan keduanya mendirikan Miniso pada 2013. Saat ini Miniso berkembang menjadi jaringan ritel yang besar dengan lebih dari 4.200 toko yang tersebar sebanyak 60% di China dan sisanya ada di 80 negara termasuk Indonesia.