sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Rancang Robot Canggih, Petani Sukses Budidayakan Jamur Tiram di Dataran Rendah

Inspirator editor Taufik Budi
28/09/2021 11:35 WIB
Petani jamur tiram di Kota Semarang Jawa Tengah memanfaatkan sistem robotik untuk meningkatkan produktivitas.
Petani jamur tiram di Kota Semarang Jawa Tengah memanfaatkan sistem robotik untuk meningkatkan produktivitas. (Foto: MNC Media)
Petani jamur tiram di Kota Semarang Jawa Tengah memanfaatkan sistem robotik untuk meningkatkan produktivitas. (Foto: MNC Media)

“Maka dari itu para petani jamur yang mencoba untuk membudidayakan jamur di dataran rendah tidak bisa mencapai hasil yang maksimal. Oleh sebab itu perlu bantuan sebuah alat yang mampu mengondisikan kelembaban dan suhu sesuai dengan kebutuhan habitat jamur seperti di alam bebas,” beber dia.

Bersama rekannya sesama dosen, Edi Nur Raharjo, melakukan penelitian untuk mengetahui kondisi ideal tumbuh jamur. Mereka juga meminta masukan dari sejumlah petani jamur tiram di berbagai daerah. Termasuk meneliti budidaya jamur tiram di kawasan Bandungan Kabupaten Semarang, yang memiliki suhu dingin.

“Berawal dari penelitian-penelitian yang kami lakukan, karena selain bisnis di jamur kami juga sebagai akademisi. Di masa itu muncul ide, ada masalah kira-kira masalah itu bisa terselesaikan dengan suatu sistem pendukung keputusan yang nanti bisa mengondisikan kumbung (rumah budidaya jamur) menjadi kondisi yang ideal, sesuai dengan kebutuhan habitat jamur,” jelasnya.

Hasil penelitian segera dirumuskan menjadi sistem alat robotik yang secara real time memantau lingkungan rumah budidaya jamur. Suhu dan kelembaban menjadi indikator utama yang dipantau menggunakan sensor.

“Setelah menerapkan alat tersebut yang namanya Unoumi, kalau produksi sebelum dan sesudah saya menggunakan alat ini adalah bahwa peningkatannya cukup signifikan, terutama hasil panen. Ketika saya belum menggunakan alat ini kisaran panennya per 1.000 baglog hanya sekira 2,5 kuintal, tapi dengan dengan alat ini hasil yang kami peroleh bisa sampai 3,5 kuintal per 1.000 baglog,” pungkasnya. (TIA)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement