IDXChannel—Hari perempuan internasional jatuh pada 8 Maret. Penetapan tanggal ini bermula dari kisah yang bergulir di komunitas kolumnis di Prancis, bahwa ada seorang perempuan buruh pabrik tekstil yang melakukan demo pada 8 Maret 1857 di New York.
Demonstrasi itu dilakukan untuk melawan penindasan dan menuntut gaji buruh yang lebih baik, namun aksi unjuk rasa itu dibubarkan oleh aparat secara paksa. Cerita itu tidak pernah divalidasi kebenarannya, namun banyak masyarakat Eropa meyakini bahwa 8 Maret adalah hari perempuan internasional.
Dilansir dari bkd.jogjaprov.go.id (8/3), penetapan hari perempuan internasional bermula pada 1908 ketika belasan ribu perempuan berunjuk rasa di New York untuk menyuarakan hak tentang peningkatan standar upah dan pemangkasan jam kerja.
Dua tahun kemudian, seorang tokoh wanita, Clara Zetkin, mengajukan gagasan untuk penetapan hari perempuan internasioal, menyarankan agar setiap negara merayakan satu hari untuk mendukung aksi tuntutan perempuan.
Usulan ini disetujui konferensi perempuan dari 17 negara, dan pada 19 Maret 1911 disepakati sebagai perayaan pertamanya di berbagai negara. Namun demikian, aksi-aksi yang diprakarsai perempuan di belahan dunia banyak dilakukan pada 8 Maret.