Ratih Ika Wijayanti
Gajinya kala itu sekitar Rp35.000 per bulan dan harus dibaginya untuk kebutuhan hidup seperti biaya kos, makan, hingga transportasi. Ia pun kerap memilih berjalan kaki ke tempat kerja untuk menghemat biaya transportasi. Meski gajinya terbilang pas-pasan, Nurul Atik adalah orang yang pekerja keras dan tidak senang bermalas-malasan.
Kinerja Nurul yang baik membuatnya dinaikkan posisinya sebagai kasir. Ia menjalani posisi ini selama enam bulan. Kariernya di restoran cepat saji ini pun cukup baik hingga ia diangkat sebagai supervisor lalu naik menjadi manajer. Tak butuh waktu lama, Nurul Atik kemudian dipercaya perusahaan untuk menjadi manajer area.
Berbekal pengalamannya selama 10 tahun bekerja di CFC, Nurul Atik pun mantap untuk mengembangkan usaha sendiri. Ia bekerja sama dengan rekannya dan mendirikan restoran cepat saji ayam goreng juga. Sebelum membangun Rocket Chicken, pada mulanya ia mendirikan bisnis tersebut dengan nama Quick Chicken.
Bisnis tersebut sukses dan berkembang dengan baik. Meski demikian, Nurul Atik memutuskan untuk mengundurkan diri dari Quick Chicken. Ia kemudian memutuskan untuk berjualan aneka gorengan selama dua tahun. Hingga akhirnya, ia mantap mendirikan usaha makanan cepat sajinya sendiri yang ia namakan Rocket Chicken.
Bisnis waralaba makanan cepat sajinya pun menemui kesuksesan. Dari seorang cleaning service, Nurul Atik kini menjadi pengusaha yang memiliki ribuan gerai makanan cepat saji. Hal tersebut tentu saja sangat menginspirasi banyak orang terutama mereka yang ingin memulai usaha.
