Selanjutnya berdasarkan data Business Indiser, pada 1981 Subway berhasil memiliki gerai sebanyak 200 lokasi yang tersebar di seluruh wilayah Amerika Serikat. Di tahun-tahun berikutnya, gerai Subway pun terus bertambah.
Subway terus mendulang popularitas karena biaya franchise-nya yang dikenal murah di kelasnya. Dengan biaya awal sekitar USD116.000 hingga USD263.000, mitra sudah bisa menjalin kemitraan dan membuka Subway. Tak heran, pada 90-an Subway menjadi perusahaan dengan pertumbuhan yang pesat di Amerika Serikat.
Dengan berbagai inovasinya, Subway pun mengiklankan tujuh produk sandwich rendah lemak yang membuatnya menjadi pilihan menarik bagi konsumen pada 1997. Subway pun berhasil menjadi restoran cepat saji terbesar berdasarkan jumlah lokasinya di Amerika Serikat. Peringkat tersebut juga melampaui McDonald’s pada 2002. Selanjutnya, pada 2011 Subway berhasil meraih penjualan perusahaan hingga USD11,5 miliar.
Namun sayangnya, pada 2014 Subway mengalami penurunan. Banyak gerai Subway yang berlokasi berdekatan mengalami masalah. Pada 2016, Subway untuk pertama kalinya menutup banyak gerai hingga penjualannya turun menjadi USD11,3 miliar.
Menariknya, perusahaan Subway kian bangkit setelah pandemi covid-19. Pada 2020, Subway tercatat memiliki 22.226 lokasi di Amerika Serikat. Hingga saat ini, Subway telah berkembang menjadi salah satu merek restoran cepat saji terbesar di dunia. Adapun saat ini, restoran Subway dimiliki dan dioperasikan oleh jaringan franchisee yang mencakup lebih dari 20.000 pengusaha.