Aiq Haidar
IDXChannel - Apakah Anda tahu siapa pemilik Valve? Sebuah pengembang permainan video asal Amerika Serikat yang sempat di blokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika beberapa waktu lalu.
Banyak dari para pengguna Valve ini atau yang populer yakni Steam tersebut geram, lantaran perangkat lunak yang sering digunakan para gamers ini tak bisa diakses lagi secara mudah.
Nah, dalam kesempatan ini kami akan mengulas tentang siapa pemilik Valve tersebut. Berikut telah kami rangkum informasinya dari berbagai sumber. Simak sampai habis!
Siapa Pemilik Valve?
Jika ada pertanyaan siapa pemilik Valve, maka jawabnya adalah Gabe Newell dan Mike Harrington. Newell berkuliah di Harvard University dan tak pernah menyelesaikan kuliahnya.
Newell merupakan mantan karyawan dari Bill Gates yakni pendiri Microsoft. Dia belajar banyak tentang bisnis software selama 13 tahun. Selama dia bekerja di Microsoft, dia berhasil mengumpulkan kekayaan lebih dari USD1 juta.
Harrington juga berhasil menjadi miliarder berkat kerja kerasnya di Microsoft. Setelah itu keduanya memutuskan untuk mendirikan Valve. Saat didirikan, Valve merupakan LLC (Limited Liability Company), struktur perusahaan di Amerika Serikat yang biasa digunakan oleh perusahaan kecil.
Valve bermarkas di Kirkland, Washington, hanya berjarak delapan kilometer dari kantor Microsoft di Redmond. Sebagai pendiri Valve, Gabe Newell memiliki total harta kekayaan sebesar USD3,5 miliar. Ia masuk di peringkat ke 239 dalam daftar orang terkaya menurut Forbes 2019.
Peluncuran Steam
Pada 2002 Steam pertama kali diperkenalkan pada Game Developers Conference. Satu tahun kemudian, Valve meluncurkan Steam secara resmi dan menjadikannya sebagai platform distribusi game digital di PC. Namun awalnya, Steam dibuat dengan tujuan untuk memudahkan para pemain mengunduh patch dan update dari game online.
Valve lalu mulai menyediakan sejumlah fitur seperti otentikasi online, game launcher, dan Digital Rights Management. Pada 2004, Perusahaan Valve mengumumkan bahwa semua game mereka hanya bisa dimainkan melalui Steam.
Keputusan tersebut sempat membuat banyak orang geram. Alasannya karena saat itu Steam masih memiliki banyak bug, hal tersebut membuat game menjadi crash. Antarmuka Steam juga tidak sebagus seperti saat ini.
Itulah ulasan singkat dari pemilik Valve sekaligus pendiri Steam. Semoga informasi ini dapat membantu Anda dan bermanfaat.
