IDXChannel - Perjalanan Pendiri Matahari dan Ramayana, dua perusahaan raksasa ritel asal Indonesia memang menjadi sorotan publik karena kesuksesan mereka. Nama Matahari Department Store sangat populer sebagai salah satu industri retail dengan jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Perjalanan Pendiri Matahari Department Store
Sebelum diakuisisi oleh Lippo Group, Matahari Department Store dimiliki oleh Hari Darmawan yang dikenal sebagai pendiri Matahari Department Store. Hari Darmawan lahir pada 27 Mei 1940 di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Namun nasib sial menghampiri, pengusaha ritel dan pendiri department store Matahari Hari Darmawan ditemukan tewas dan terapung di Sungai Ciliwung pada Sabtu 3 Oktober 2018.
Hari Darmawan tumbuh dalam keluarga besar di mana ia memiliki 12 saudara kandung. Ayahnya, Tan A Siong, dikenal sebagai pengusaha Tionghoa di Makassar yang terutama bergerak di bisnis hasil pertanian.
Hari Darmawan kemudian menikah dengan Anna Janti pada usia 18 tahun. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai 3 orang anak, Susiawati, Herman dan Susan Darmawan. Kemudian, Hari membeli toko milik ayah mertuanya seharga Rp1 juta. Toko yang dia beri nama Mickey Mouse, dia beri nama sesuai dengan karakter komik Disney Amerika.
Hari Darmawan dan Toko Mickey Mouse milik Anna Janti menjual pakaian dan pakaian impor buatan istrinya yang kemudian diberi label MM Fashion. Penjualan toko Hari Darmawan cukup baik, mereka memiliki pelanggan sendiri.
Toko mereka memiliki pesaing besar, De Zion, di sebelah toko mereka. Toko De Zion memiliki pelanggan tetap, kebanyakan pejabat pemerintah dan orang kaya. Maka Hari Darmawan memikirkan bagaimana bisa seperti Toko De Zion.
Pada tahun 1968, sebuah kesempatan besar terbuka untuk Hari Darmawan. Dia mengetahui bahwa pemilik saingan De Zion berada dalam kesulitan keuangan dan berniat untuk menjual tokonya. Tak lama kemudian, Hari Darmawan membeli toko tersebut, ia mengganti nama tokonya dari De Zion yang artinya Matahari menjadi Toko Matahari.
Di toko barunya ini, Hari Darmawan memiliki strategi penjualan yang bagus. Ia dengan terampil memperkenalkan produknya semaksimal mungkin sehingga konsumen yang datang ke tokonya dapat memilih produk yang disukainya, tentunya dengan kualitas terbaik dan harga termurah.
Berkat konsep penjualan ini, gerai Matahari milik Hari Darmawan telah menarik banyak pembeli dan pelanggan tetap. Toko Matahari kemudian menjadi pionir yang membuka department store pertama di Indonesia. Matahari melangkah lebih jauh dengan membuka department store modern pertama di Indonesia pada tahun 1972. Sejak itu, Matahari telah memantapkan dirinya sebagai merek nasional sejati.
Berdasarkan data tahun 2018, Matahari telah mengoperasikan 156 gerai dengan luas bidang usaha lebih dari satu juta meter persegi yang tersebar di 73 kota di seluruh Indonesia, dengan luas lebih dari satu juta meter persegi, dan telah berkembang kehadirannya secara online.
Perjalanan Pendiri Ramayana Lestari Sentosa
Selain pendiri Matahari Departement Store, sosok pendiri dari raksasa retail Ramayana juga patut kita ulas. Jumlah Paulus Tumewu dan istrinya adalah dua sosok penting di balik kesuksesan department store Ramayana. Jiwa wirausaha yang telah mengantarkan PT Ramayana Lestari Sentosa memiliki lebih dari 140 jaringan di Indonesia.
Paulus Tumewu lahir di Ujung Pandang, Sulawesi pada tahun 1952. Ia adalah seorang pengusaha Indonesia dengan kerajaan bisnis yang luas di seluruh wilayah. Paulus Tumewu adalah Presiden-Komisaris PT Ramayana Lestari Sentosa, perusahaan induk dari Ramayana dan Robinson Department Store. Ayah dan ibunya membuka toko kelontong di Makassar, Sulawesi Selatan.
Pada tahun 1978, ia pertama kali membuka toko di Jalan Sabang, Jakarta Pusat, yang menjual pakaian bernama Ramayana Fashion Store. Pada tahun 1983, toko tersebut diubah menjadi perusahaan publik, bernama PT Ramayana Lestari Sentosa, Tbk.
Karena perkembangan yang baik, Paulus dan istrinya menciptakan lini produk baru. Pada tahun 1985, pakaian fashion seperti sepatu, tas, perhiasan mulai diperkenalkan. Toko ini semakin berkembang, hingga pada tahun yang sama toko pertama di luar Jakarta dibuka yaitu di Bandung.
Pada 1989, Ramayana putus berdiri gari ritel, yang terjalin terbit 13 kedera beiring mengaryakan besaran 2. 500 pekerja. Empat tahun setelah itu, pada 1993 rancangan one habis shopping centre diterapkan di setiap gerai Ramayana.
Bersamaan perubahan niaga Paulus Tumewu beiring hawa bukan cuma di darat Jawa. Ramayana dibuka di berbagai pulau di Indonesia dan menjadi rajanya department store. Peran Ramayana terus kuat karena industri ini telah mencapai penawaran universal awal sejak tahun 1996, seiring dengan pertumbuhan toko menjadi 45 unit.
Ramayana terus melakukan banyak inovasi menarik lainnya dengan menyempurnakan konsep one-stop shopping mall. Dengan konsep ini, Ramayana terus berkembang dengan jaringan ritel terbesar di Indonesia. (SNP)