Tujuannya karena melihat kenyataan adanya pelajar di kampungnya yang putus sekolah dan tidak bisa melanjutkan pendidikan hanya karena faktor biaya.
"Saya selaku Bhabinkamtibmas merupakan ujung tombak di wilayah, membuat sebuah inovasi yaitu membangun sekolah untuk warga masyarakat yang putus sekolah, warga masyarakat yang kurang mampu maupun warga masyarakat yatim piatu untuk melanjutkan sekolah karena tidak memiliki biaya," ujar Sandi.
Di SMK Tunas Bhayangkara ini, lanjut Sandi, terdapat dua program studi keahlian, yakni Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian dan Agribisnis Pengolahan Hasil Perikanan.
Saat ini, jumlah siswanya sebanyak 38 orang yang mayoritas berasal dari Kampung Manglid Desa Cidahu, merupakan angkatan tahun pertama.