Nadya Kurnia
IDXChannel – Dalam sebuah unggahan video di kanal YouTube yang bernama Rizquna Channel, pemilik channel tersebut membagikan sebuah kisah mengenai seorang wanita yang sukses jadi pengusaha sayur.
Wanita itu bernama Anne, awalnya ia hanya ingin menanam sayur untuk dirinya sendiri. Namun, ia melihat sebuah peluang dan mulai menjualnya ke masyarakat.
Dalam unggahan tersebut, diketahui keluarga Anne punya lahan seluas 16 hektar, lalu Anne mendapat bagian seluas tiga hektar. Lahan tersebut ia jadikan rumah, lahan pertanian, kolam, dan lahan peternakan.
Daerah rumahnya berada di Desa Lembah Putih, Kecamatan Lembah Sugih, kawasan ini termasuk kawasan dataran tinggi. Oleh karena itu, ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu untuk lahan menanam sayuran.
Usaha yang ia jalankan ini sudah berjalan puluhan tahun, yaitu saat empat tahun awal Anne menikah. Setiap tanaman yang ia tanam punya masa panen yang berbeda-beda, supaya setiap hari para petani yang dipekerjakan bisa memanen sayuran tersebut. Anne menanam aneka sayuran seperti waluh siem, cabai, dan brokoli.
Anne mendapat banyak keuntungan dari usahanya ini, bahkan diperkirakan pemasukan yang ia dapat dalam satu kali panen bisa ia gunakan untuk membeli satu buah mobil.
Tentu saja hal tersebut juga dipengaruhi oleh harga pasar, jika harga jualnya memang sedang tinggi, ia dapat keuntungan yang tinggi. Tapi tidak selamanya harga terus tinggi, terkadang Anne juga mengalami kerugian akibat turunnya harga pasar.
Tentunya ia tidak mengerjakan ini semua sendirian, ia juga mempekerjakan beberapa orang.
Dari keuntungan yang ia dapat, kini ia mampu membuat rumah mewah dengan suasana alam yang tentunya sangat indah di sekelilingnya. Ia bahkan menggunakan jenis kayu sonokeling yang bisa menciptakan kesan mewah dan mahal.
Sangkin luas dan mewahnya, ia juga punya kolam ikan yang membuat suasana lebih asri dan bahkan ada beberapa orang yang menggunakan lahan rumahnya sebagai foto prewedding.
Tidak sampai disitu, ia juga mengembangkan usaha di peternakan sapi, ia punya delapan ekor yang diurus oleh empat orang pekerja. (NKK)
Penulis: Mila Pertiwi
