“Industri ini lebih membutuhkan solusi di segi supply chain dibanding jualannya. Kami tanya ke berbagai macam fashion brand ternyata benar, problem utamanya mereka memang di supply chain,” lanjut Sara.
Saat ini, Whifkain telah menangani 500 brand fashion, dan menjalin kerja sama dengan banyak UMKM di bidang produksi fesyen di Indonesia. Banyak customer yang ia tangani memproduksi barang ekspor.
Sara mengawal bisnisnya ini sembari menjadi ibu rumah tangga. Ia mengaku memimpin perusahaan tanpa meninggalkan tanggung jawabnya sebagai istri dan ibu memang cukup menantang.
“Susahnya itu juggling, membagi konsentrasi. Tiba-tiba saat kita fokus pada pekerjaan kantor, kemudian ada urusan rumah yang tidak bisa ditinggal, setelah selesai mengurus urusan itu kan harus kembali fokus ke pekerjaan. Di situ susahnya,” ungkap Sara.
Namun ia berhasil melakoni dua peran itu dengan baik hingga saat ini. Ia menerapkan pola kepemimpinan yang memotivasi pegawainya untuk juga menjadi pemimpin di divisinya sendiri.