Sebagian emiten batu bara di bawah ini tidak murni berbisnis batu bara. Misalnya, PT United Tractors Tbk (UNTR) yang juga memiliki bisnis lain meskipun pendapatan utamanya masih berasal dari batu bara. Atau, PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), perusahaan holding yang kinerjanya ditopang oleh anak usaha, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) yang memproduksi batu bara metalurgi.
Di samping itu, beberapa emiten batu bara juga tercatat tak masuk daftar 10 besar. Di antaranya PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) dan PT ABM Investama Tbk (ABMM) meski keduanya memiliki laba triliunan.
Berikut laba bersih emiten batu bara tahun buku 2024 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) diurut dari yang terbesar dirangkum Kamis (24/4/2025):
1. PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) Rp21,87 triliun
2. PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp19,53 triliun
3. PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) Rp19,19 triliun
4. PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Rp14,62 triliun
5. PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) Rp7,51 triliun
6. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) Rp6,92 triliun
7. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) Rp5,93 triliun
8. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Rp5,10 triliun
9. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) Rp4,90 triliun
10. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) Rp2,55 triliun
(Rahmat Fiansyah)