Selain itu, UNTR mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD1,1 miliar pada 2024. Jumlah terebut turun dari tahun ini sebesar USD1,2 miliar.
“Sedikit turun dari 2023, alokasi terbesarnya untuk kontraktor penambangan,” kata Direktur UNTR Iwan Hadiantoro dalam konferensi pers usai Public Expose Live 2023 secara daring, Selasa (28/11/2023).
Anggaran capex pada 2023, sebagian besar juga dialokasikan untuk lini bisnis kontraktor pertambangan, dengan nilai USD800 hingga USD900 juta. Dana tersebut digunakan untuk pembelian alat berat baru dan penggantian alat berat lama.
Kemudian, sebesar USD190 juta dialokasikan kepada lini bisnis pertambangan emas perseroan, yakni untuk tambang Martabe dan Sumbawa Jutaraya (SJR). Lalu, sekitar USD60 juta untuk lini bisnis pertambangan batu bara.
Di bawah UNTR, emiten nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO) juga menjadi sasaran aksi lego asing, dengan net sell Rp1,2 triliun di pasar reguler. Harga saham INCO pun menukik tajam hingga minus 39,30 persen YtD. (Lihat tabel di bawah ini.)