3. PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA)
TPIA adalah salah satu anak usaha milik Prajogo Pangestu yang bergerak di bidang petrokimia. Saham ini mencatatkan kapitalisasi pasar senilai Rp804,56 triliun dengan harga penutupan sebesar Rp9.125 per saham.
4. PT Bayan Resources Tbk (BYAN)
BYAN adalah saham yang bergerak di sektor pertambangan batu bara, dimiliki oleh Low Tuck Kwong. BYAN mencatatkan kapitalisasi pasar senilai Rp661,67 triliun dengan harga penutupan Rp19.850 per saham.
5. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
BBRI adalah saham perbankan yang juga kerap diincar investor karena dividen dan peluang capital gain-nya. Meskipun telah mengalami penurunan harga sepanjang 2025, BBRI masih banyak diminati investor.
Pada periode yang sama BBRI mencatatkan kapitalisasi pasar senilai Rp634,69 triliun dengan harga penutupan sebesar Rp4.200 per saham. BBRI pernah tercatat dalam urutan tiga besar saat harga sahamnya masih di atas Rp5.000 per saham.
6. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)
AMMN adalah emiten sektor pertambangan mineral non-energi, khususnya tembaga dan emas. Emiten ini mencatatkan kapitalisasi pasar senilai Rp500,38 triliun dengan harga penutupan sebesar Rp6.925 per saham.
7. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
BMRI adalah salah satu saham perbankan yang masuk dalam jajaran ‘big banks’ di Indonesia. Emiten pelat merah ini mencatatkan kapitalisasi pasar senilai Rp468,75 triliun dengan harga penutupan sebesar Rp5.050 per saham.
8. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA)
DSSA adalah saham sektor pertambangan batu bara yang dimiliki oleh Sinar Mas Group. Saham ini mencatatkan kapitalisasi pasar senilai Rp425,73 triliun dengan harga penutupan sebesar Rp55.800 per saham.
DSSA memang memiliki nilai kapitalisasi pasar yang tinggi, tetapi volume perdagangannya tidak sebesar saham-saham lain dalam daftar ini, alias kurang likuid.
9. PT DCI Indonesia Tbk (DCII)
DCII adalah saham sektor teknologi yang bergerak di bidang usaha penyediaan data center, emiten ini didirikan oleh Toto Sugiri. Saham ini mencatatkan kapitalisasi pasar senilai Rp372,82 triliun dengan harga penutupan sebesar Rp151.325 per saham.
Sama seperti DSSA, DCII tidak memiliki volume perdagangan yang besar meskipun harga sahamnya sangat tinggi.
10. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)
TLKM adalah emiten pelat merah yang bergerak di bidang komunikasi, Telkom menyediakan jasa layanan internet, telepon rumah, pemasangan fiber optik, dan sebagainya.
Saham ini mencatatkan kapitalisasi pasar senilai Rp275,39 triliun dengan harga penutupan sebesar Rp2.800 per saham.
Itulah 10 saham penguasa Bursa Efek Indonesia pada awal Juni 2025.
(Nadya Kurnia)