IDXChannel—Simak 15 istilah saham untuk pemula yang wajib dipahami investor yang baru terjun ke dunia investasi pasar modal. Istilah ini penting untuk dipahami benar-benar agar investor tidak salah mengambil keputusan.
Saat pertama kali terjun ke dunia investasi, banyak istilah terkait saham yang mungkin terdengar asing bagi orang awam. Istilah-istilah ini kerap digunakan dalam perbincangan antar investor dan media massa dalam pemberitaan.
Memahami arti dari istilah saham adalah modal dasar yang harus dimiliki setiap investor untuk mulai berinvestasi. Dengan mengetahui istilah-istilah ini, investor dapat mengetahui arah perbincangan dan pemberitaan yang beredar.
Melansir Emtrade dan beragam sumber lainnya (21/8/2025), berikut ini adalah 15 istilah saham untuk pemula yang wajib dipahami sebelum berinvestasi.
15 Istilah Saham untuk Pemula yang Wajib Dipahami
1. Lot Saham
Lot adalah satuan terkecil dalam jual-beli saham, di Indonesia aturan minimal pembelian dan penjualan saham adalah satu lot. Satu lot saham berisi 100 lembar saham. Ketika Anda membeli 1 lot saham, berarti Anda membeli 100 lembar saham.
2. Orderbook
Orderbook adalah daftar pemesanan (order) beli dan jual pada tiap saham di Bursa Efek Indonesia. Anda bisa melihat orderbook di aplikasi sekuritas yang dimiliki, dengan membuka halaman saham tertentu.
Orderbook yang Anda lihat di aplikasi sekuritas akan mencantumkan order beli berikut harga yang diajukan pembeli dan jumlah lot yang diinginkan investor pembeli pada tiap satuan harga, dan sebaliknya untuk order jual saham.
Orderbook menunjukkan volume permintaan (beli) saham dan penawaran (jual) saham yang dilakukan investor. Bagi investor kawakan yang sudah berpengalaman di pasar modal, orderbook dapat menjadi acuan untuk melihat pergerakan harga saham.
3. Bid & Offer (Buy order dan sell/ask order)
Bid atau buy adalah harga yang ditawarkan oleh investor yang ingin membeli saham, sementara offer atau sell/ask harga yang ditawarkan investor yang ingin menjual saham yang dimilikinya.
Sebagai contoh, jika Anda melihat bid/buy order suatu saham di harga Rp2.280 hingga Rp2.190 per saham, berarti itulah rentang harga yang ditawarkan calon pembeli untuk membeli suatu saham.
Bid dan offer biasanya ditampilkan dalam beberapa satuan harga, berikut jumlah lot yang diinginkan investor untuk tiap harga yang diajukan.
4. Market Cap/Kapitalisasi Pasar (Valuasi)
Market cap disebut juga dengan kapitalisasi pasar atau valuasi, yang artinya adalah total nilai pasar (harga terkini) suatu perusahaan. Market cap dihitung dengan mengalikan jumlah saham yang beredar dengan harga saham perusahaan terkini.
Market cap juga digunakan untuk mengelompokkan saham berdasarkan besaran kapitalisasi pasarnya. Ada saham big cap (large cap) atau saham berkapitalisasi besar yang valuasinya di atas Rp10 triliun.
Ada saham mid-cap yang tak lain adalah perusahaan dengan kapitalisasi pasar antara Rp2 triliun sampai dengan Rp10 triliun, dan ada small-cap, yakni perusahaan dengan kapitalisasi pasar di bawah Rp2 triliun.
Saham big-cap sering juga disebut dengan saham first liner, saham mid-cap disebut second liner, dan saham small-cap disebut third liner.
5. Auto Reject Atas (ARA)
ARA adalah batas atas maksimal kenaikan harga saham dalam satu hari perdagangan, persentase ARA ditentukan oleh Bursa Efek Indonesia. ARA diterapkan untuk menjaga agar perdagangan saham tetap wajar.
Saham yang diperdagangkan menyentuh batas ARA akan dihentikan sementara untuk menghindari gejolak pasar berlebihan.
6. Auto Reject Bawah (ARB)
ARB adalah batas maksimal penurunan harga saham dalam satu hari perdagangan. Batasan ARB juga ditentukan oleh Bursa Efek Indonesia. Jika saham diperdagangan menyentuh harga ARB, perdagangan akan dihentikan sementara.
ARB dapat dijadikan acuan bagi investor untuk mengantisipasi penurunan harga lebih dalam pada perdagangan berikutnya.
7. Capital Gain
Capital gain adalah selisih harga jual dengan harga beli yang menjadi keuntungan investasi. Misalnya, jika investor A membeli 10 lot saham ABCD di harga Rp970 per saham. Lalu tiga bulan kemudian harga saham ABCD naik menjadi Rp1.500 per saham.
Jika investor A memutuskan untuk menjual sahamnya saat itu juga, maka dia akan mendapatkan keuntungan capital gain sebesar Rp530 per saham. Total capital gain yang diperolehnya atas penjualan 10 lot adalah Rp530.000.
Capital gain adalah keuntungan yang umumnya dikejar oleh trader, atau investor yang mencari keuntungan sebanyak-banyaknya dari jual-beli saham dalam jangka pendek.
8. Dividen
Dividen adalah pembagian keuntungan yang diberikan oleh perusahaan kepada pemegang sahamnya. Dividen diambil dari sebagian laba bersih yang diperoleh perusahaan dalam satu periode waktu.
Ada dua jenis dividen yang umum di pasar modal, yakni dividen interim yang dibagikan sebelum penutupan buku (akhir tahun) dan dividen final yang dibagikan setelah tutup buku (tahun berikutnya).
Dividen adalah keuntungan yang biasanya dicari oleh investor, yakni orang yang membeli saham dan menyimpannya dalam jangka panjang, sekitar 10 tahun atau lebih. Dividen dapat menjadi passive income bagi investor.
9. Suspend/Suspensi
Suspensi adalah penghentian perdagangan saham untuk sementara waktu, biasanya disebabkan oleh pergerakan harga saham yang dianggap tidak biasa. Bisa berupa kenaikan ataupun penurunan harga secara signifikan dalam waktu singkat.
Suspensi biasanya berkaitan dengan ARB dan ARA. Misalnya, saham yang mencatatkan ARA dalam beberapa hari berturut-turut, biasanya akan disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia untuk beberapa hari.
Selama suspensi, saham tidak bisa diperdagangkan sama sekali.
10. IPO/Initial Public Offering
IPO adalah pencatatan saham perdana. Dilakukan oleh perusahaan yang ingin melepas sejumlah sahamnya ke masyarakat untuk mendapatkan pendanaan dari investor publik. Perusahaan yang mencatatkan sahamnya di bursa disebut emiten.
Tiap perusahaan yang sahamnya sudah diperdagangkan di bursa efek akan memiliki titel ‘Tbk’ di belakang nama perusahaannya, yang artinya adalah perusahaan ‘terbuka’, alias perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh masyarakat dan sudah menjadi perusahaan terbuka.
Perusahaan yang melakukan IPO juga sering disebut ‘go public’, karena dengan menjual sebagian sahamnya ke masyarakat, artinya perusahaan tersebut memiliki kewajiban untuk menyampaikan kinerja perusahaannya secara terbuka ke masyarakat.
11. IHSG/Indeks Harga Saham Gabungan
Indeks Harga Saham Gabungan adalah indeks yang mengukur kinerja harga seluruh saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, mencakup papan utama dan papan pengembangan. IHSG dihitung setiap hari untuk memantau rata-rata pergerakan harga saham di Indonesia.
12. Stock Split
Stock split adalah aksi korporasi di mana perusahaan emiten memecah nilai nominal atau harga saham dalam rasio tertentu. Dampak stock split adalah jumlah lembar saham yang menjadi lebih banyak, tetapi nilai sahamnya tidak berubah.
Sebagai contoh, jika suatu emiten melakukan stock split dengan rasio 1:5 di mana harga awal sahamnya adalah Rp10.000, lalu karena dipecah menjadi lima maka harganya menjadi Rp2.000 per lembar saham.
Investor yang semula memiliki 100 lot saham, kepemilikannya jadi bertambah menjadi 500 lot saham, tetapi nilai investasinya tetap. Hanya jumlah lembar sahamnya yang bertambah banyak.
Stock split bertujuan untuk menurunkan harga saham per lembar dan menambah jumlah lembar saham, sehingga saham dapat lebih mudah diperdagangkan (meningkatkan likuiditas) dan lebih terjangkau untuk dibeli investor.
13. Rights Issue
Rights issue adalah aksi korporasi di mana perusahaan emiten menerbitkan saham baru. Rights issue disebut juga hak yang melekat pada saham di mana pemegang saham sebelumnya dapat membeli efek baru ini terlebih dahulu, atau diprioritaskan.
Efek ini kemudian dapat dikonversikan menjadi saham atau waran sebelum akhirnya ditawarkan ke pihak lain atau investor baru. Rights issue dilakukan ketika perusahaan membutuhkan tambahan dana.
14. Likuiditas
Likuiditas adalah ukuran yang menunjukkan seberapa mudah saham diperjualbelikan di pasar. Saham yang likuid adalah saham yang aktif atau sering diperdagangkan sehari-hari. Likuiditas adalah salah satu faktor yang sering dipertimbangkan oleh investor sebelum membeli saham.
Karena saham yang tidak likuid cenderung lebih sulit dijual, sekalipun harganya menarik. Sementara saham yang likuid mudah dibeli dan dijual, sekalipun harganya kurang menarik.
15. Keterbukaan Informasi
Keterbukaan informasi adalah fakta material yang disampaikan oleh perusahaan publik atau emiten. Sebagai perusahaan yang telah mencatatkan sahamnya di bursa efek, emiten wajib menyampaikan fakta atau informasi material ke pemegang sahamnya.
Informasi atau fakta material yang dibagikan dalam Keterbukaan Informasi adalah fakta penting dan relevan tentang peristiwa, kejadian, atau fakta lain yang dapat memengaruhi harga saham perusahaan dan memengaruhi keputusan investor dan stakeholder lainnya.
Informasi yang biasanya dibagikan dalam Keterbukaan Informasi misalnya ketika salah satu pemegang saham mayoritas menjual sebagian kepemilikan sahamnya dan tujuan penjualannya, demikian juga jika ada pihak lain yang membeli saham dalam jumlah besar.
Itulah 15 istilah saham untuk pemula yang wajib dipahami investor baru.
(Nadya Kurnia)