2. PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI)
Lotte Chemical Titan adalah perusahaan petrokimia yang memproduksi beragam jenis produk polietilena. Produk yang dihasilkan perseroan antara lain polietilena linier masa jenis rendah (LLDPE), polietilena masa jenis tinggi (HDPE), dan polietilena masa jenis rendah (LDPE).
Polietilena secara umum adalah bahan baku yang digunakan untuk produksi busa foam, jerry can plastik, kemasan makanan, pipa, rotan sintetis, kemasan industrial, tangki air, peralatan rumah tangga, jaring, tali, dan sebagainya.
Perusahaan ini berdiri pada 1987 dengan nama PT Indofatra Plastik Industri. Kemudian diakusisi oleh Titan Chemical Group (Malaysia) pada 2006 dan berganti nama menjadi PT Lotte Chemical Titan Tbk pada 2013 usai induknya diakuisisi oleh Lotte Chemical Corporation.
Melalui anak usahanya, emiten ini memiliki pabrik barang kimia dengan kapasitas terpasang 450.000 metrik ton per tahun. FPNI mencatatkan sahamnya di bursa pada 2002 dengan harga penawaran Rp450 per saham.
Pada perdagangan Kamis 23 Oktober 2025, harga FPNI dibuka di Rp192 per saham. Dalam satu bulan terakhir harga sahamnya turun 3,09 persen. Kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp1,05 triliun.
3. PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG)
Polychem Indonesia adalah perusahaan yang menjalankan usaha di bidang bahan kimia dan tekstil. Pada bisnis petrokimia, ADMG adalah satu-satunya produsen mono-etilena glikol (MED), di-etilena glikol (DEG), tri-etilena glikol (TEG), dan etoksilat.
Sementara pada bisnis tekstil, ADMG memproduksi poliester dalam bentuk serat, benang, chips, dan sebagainya. Sebagai tambahan informasi, MEG adalah salah satu bahan utama dalam pembuatan benang dan serat poliester.
Pada produksi kimianya, ADMG memiliki dua pabrik dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 233.600 ton per tahun. Perusahaan ini pada 1978, saat itu divisi poliester didirikan terlebih dahulu. Barulah pada 1989 divisi kimia didirikan.
ADMG mencatatkan sahamnya di bursa pada 20 Oktober 1993 dengan melepas 20 juta saham di harga penawaran Rp4.250 per saham. Pada perdagangan Kamis 23 Oktober 2025, AMDG diperdagangkan di kisaran Rp138 per saham.
Dalam satu bulan terakhir, saham ADMG tercatat menurun 0,72 persen. Saat ini kapitalisasi pasar ADMG adalah Rp536,71 miliar.
Itulah 3 saham petrokimia di BEI yang patut dicermati investor.
(Nadya Kurnia)