sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

3 Strategi Investasi Peter Lynch: Nilai Portofolio Melejit dalam 13 Tahun, Ini Kriteria Sahamnya

Market news editor Kurnia Nadya
12/08/2023 18:48 WIB
Peter Lynch adalah investor legendaris yang berhasil mengelola ribuan saham, dan mencatatkan annualized return sebesar 29% selama 13 tahun.
3 Strategi Investasi Peter Lynch: Nilai Portofolio Melejit dalam 13 Tahun, Ini Kriteria Sahamnya. (Foto: Wallpaper Cave)
3 Strategi Investasi Peter Lynch: Nilai Portofolio Melejit dalam 13 Tahun, Ini Kriteria Sahamnya. (Foto: Wallpaper Cave)

Strategi Investasi Peter Lynch: Cara Memilih Saham 

Karena menekankan prinsip bahwa investor harus memahami bisnis emiten, mau tidak mau Lynch harus memilih saham pilihannya satu per satu dan melakukan investigasi menyeluruh demi mendapatkan ‘cerita’ dengan prospek menarik.

Lynch menganjurkan investor untuk menelaah potensi bisnis emiten berdasarkan pengalamannya selaku konsumen, atau sebagai pelaku usaha. Bagaimana perusahaan itu berupaya meningkatkan pendapatannya? Bagaimana cara perusahaan itu merealisasikannya rencana bisnisnya? 

Berikut ini adalah hal yang diamati Lynch saat mencari tahu bagaimana strategi emiten untuk meningkatkan pendapatannya:

- Mengurangi beban biaya 
- Menaikkan harga 
- Ekspansi ke pasar lain 
- Menjual lebih banyak produk di pasar lama
- Revitalisasi, menutup atau menjual lini bisnis yang merugi 

Rencana perusahaan untuk meningkatkan pendapatan dan bagaimana kemampuan perusahaan itu untuk mewujudkan rencana tersebut adalah ‘cerita’ yang dicari Lynch saat menilai kelayakan saham untuk diinvesastikan. 

Untuk mempermudah mencari ‘cerita’ dari ratusan emiten yang tercatat di bursa, Lynch membuat kategori berdasarkan ukuran usahanya. Berikut ini adalah kategori ‘cerita’ yang dibuat Lynch.

Slow Growers: umumnya adalah perusahaan besar dan sudah lama berdiri, pertumbuhannya diprediksi tidak akan pesat dan cepat, namun membayarkan dividen besar secara rutin. Lynch tidak menyukai perusahaan dengan ‘cerita’ seperti ini

Stalwart: perusahaan besar yang masih mampu berkembang dengan pertumbuhan pendapatan sekitar 10-12% per tahun. Lynch berekspektasi mendapatkan return yang cukup, tidak lebih dari 50% dalam dua tahun, dari perusahaan seperti ini. Ia menganjurkan rotasi investasi pada perusahaan-perusahaan jenis ini, jual saat target return tercapai, pindahkan investasi ke saham yang belum terapresiasi.

Fast Growers: perusahaan kecil atau baru dengan pertumbuhan yang agresif, dengan pendapatan yang tumbuh 20-25% per tahun. Perusahaan seperti ini tidak harus berada di sektor yang tumbuh dengan cepat, ia justru lebih memilih perusahaan fast grower di luar sektor fast-growing. Emiten fast growers termasuk salah satu jenis saham kesukaannya. 

Cyclicals: perusahaan dengan penjualan dan keuntungan yang cenderung melonjak dan jatuh dalam pola yang terprediksi, berdasarkan siklus ekonomi. Contohnya, industri otomotif, maskapai, dan besi. Berinvestasi pada emiten seperti ini sangat membutuhkan timing yang tepat. 

Turnarounds: perusahaan yang pernah merosot drastis bisnisnya, namun bisa pulih dengan cepat. Perusahaan seperti ini paling tidak terpengaruh oleh pasar secara umum. Lynch juga menyebut perusahaan ini sebagai ‘no growers’. 

Asset opportunities: perusahaan yang memiliki aset yang kerap dihiraukan, atau tidak masuk dalam pengamatan pasar. Untuk menemukan perusahaan ini, dibutuhkan pengetahuan yang mendalam ihwal bisnis usahanya. Di sinilah investor ritel bisa memanfaatkan pengetahuan dan pengalamannya sebagai konsumen dan pelaku usaha.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement