IDXChannel—Apa saja saham farmasi di BEI? Sejumlah perusahaan yang menjalankan usaha di bidang farmasi telah melepas sahamnya di Bursa Efek Indonesia untuk mendapatkan akses modal dari investor umum.
Emiten farmasi umumnya memiliki lini bisnis utama di produksi obat-obatan dan barang barang kimia kebutuhan medis. Lalu produk suplemen, produk konsumen kesehatan, dan sebagainya sebagai bisnsi penunjangnya.
Berikut ini adalah sejumlah saham farmasi di BEI yang dapat dicermati investor, berikut profil singkat usaha dan kinerja harganya.
Deretan Saham Farmasi di BEI
1. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
Kalbe Farma adalah salah satu produsen obat-obatan ternama di Indonesia. Perusahaan ini sudah berdiri sejak 1966, dan saat ini sudah memiliki 49 anak perusahaan serta 14 fasilitas produksi berstandar internasional.
KLBF memproduksi obat resep, obat bebas, suplemen nutrisi, alat kesehatan dan diagnostik, bioteknologi, serta produk farmasi untuk hewan. Selain itu, Kalbe Farma juga menjalankan bisnis layanan kesehatan berupa klinik.
KLBF mencatatkan saham secara perdana pada 1991 dengan melepas 10 juta saham di harga penawaran Rp7.800 per saham. Saat ini sahamnya diperdagangkan di kisaran Rp1.295 per saham, naik 21,03 persen dalam satu bulan terakhir.
2. PT Kimia Farma Tbk (KAEF)
Kimia Farma juga merupakan salah satu perusahaan farmasi ternama, sekaligus yang pertama beroperasi di Indonesia. BUMN ini sudah eksis sejak 1817 sebagai perusahaan Belanda, lalu dinasionalisasi setelah Indonesia merdeka.
KAEF memproduksi obat generik, obat bebas, obat herbal, dan produk kosmetik. Perusahaan ini juga mengoperasikan jaringan apotek, klinik, laboratorium klinik, serta klinik kecantikannya sendiri.
KAEF mencatatkan saham di bursa pada 2001 dengan melepas 500 juta saham di harga penawaran Rp200 per saham. Saat ini KAEF diperdagangkan di kisaran Rp570 per saham, naik 11,76 persen dalam satu bulan terakhir.
3. PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA)
Darya-Varia Laboratoria adalah produsen obat-obatan yang berdiri sejak 1976, DVLA didirikan sebagai perusahaan permodalan dalam negeri. Namun saat ini saham DVLA dimiliki oleh perusahaan Singapura.
DVLA memproduksi obat bebas, obat resep, dan produk konsumen kesehatan. Sejumlah produk ternama produksi DVLA misalnya Enervon-C dan Nature-E. DVLA mencatatkan sahamnya pada 1994 dengan melepas 10 juta saham di harga Rp6.200 per saham.
Pada Kamis 6 November 2025, di perdagangan sesi II DVLA diperjualbelikan di kisaran Rp1.655 per saham. Dalam satu bulan terakhir harga sahamnya tumbuh tipis 1,53 persen.
4. PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC)
Tempo Scan Pacific adalah perusahaan farmasi yang dulunya mengawali bisnis sebagai distributor produk farmasi. Namun seiring tahun berjalan, TSPC sukses membangun fasilitas produksi sendiri dan mulai memproduksi mereknya sendiri.
TSPC memproduksi dan menjual obat resep, obat bebas, produk suplemen serta vitamin, produk herbal, produk perawatan kesehatan, produk kosmetik, dan sebagainya. Tempo Scan juga mendistribusikan kosmetik merek internasional.
TSPC mencatatkan saham di bursa pada 1994 dengan melepas 17,5 juta saham di harga penawaran Rp8.250 per saham. Saat ini TSPC diperdagangkan di kisaran Rp2.990 per saham, naik 25,63 persen dalam satu bulan terakhir.
5. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO)
Perusahaan ini terkenal di bursa dengan produk jamunya, tetapi Sido Muncul juga memproduksi obat-obatan non-jamu. SIDO berdiri pada 1940 di Semarang, dan awalnya hanya membuat jamu.
Saat ini SIDO memproduksi makanan dan minuman, obat herbal, suplemen dan vitamin, dan sebagainya. Obat yang diberikan pun rata-rata berjenis obat bebas yang dapat dibeli tanpa resep. Merek SIDO yang paling terkenal adalah Tolak Angin.
SIDO mencatatkan sahamnya di bursa pada 2013 dengan melepas 1,5 miliar saham di harga penawaran Rp580 per saham. Saat ini SIDO diperdagangkan di kisaran Rp570 per saham, tumbuh 8,57 persen dalam satu bulan terakhir.
Selain kelima perusahaan ini, masih ada beberapa saham farmasi lainnya di Bursa Efek Indonesia, antara lain:
- PT Pyridam Farma Tbk (PYFA)
- PT Medela Potentia Tbk (MDLA)
- PT Merck Tbk (MERK)
- PT Penta Valent Tbk (PEVE)
- PT Ikapharmindo Putramas Tbk (IKPM)
- PT Phapros Tbk (PEHA)
- PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT)
- PT Indofarma Tbk (INAF)
- PT Organon Pharma Indonesia Tbk (SCPI)
- PT Soho Global Health Tbk (SOHO)
Itulah informasi singkat tentang saham farmasi di BEI yang dapat dicermati investor.
(Nadya Kurnia)