sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

6 Cara Investasi Saham dengan Gaji di Bawah UMR, Jadi Investor Biarpun Dana Pas-pasan

Market news editor Kurnia Nadya
30/01/2023 12:43 WIB
Berinvestasi saham bisa dimulai meskipun hanya dengan gaji di bawah UMR.
6 Cara Investasi Saham dengan Gaji di Bawah UMR, Jadi Investor Biarpun Dana Pas-pasan. (Foto: MNC Media)
6 Cara Investasi Saham dengan Gaji di Bawah UMR, Jadi Investor Biarpun Dana Pas-pasan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel—Bagaimana cara investasi saham dengan gaji di bawah UMR? Gaji di bawah upah minimal bukan berarti tidak bisa berinvestasi. Selama Anda sanggup menyisihkan uang secara konsisten, Anda juga bisa berinvestasi di pasar modal untuk menuai cuan di masa depan. 

Tak sedikit masyarakat yang masih menganggap bahwa investasi saham hanya diperuntukkan untuk orang-orang dengan penghasilan cukup, bahkan fantasis. Sehingga, seolah masyarakat yang menerima gaji di bawah UMR tak memiliki kesempatan untuk berinvestasi. 

Padahal, investasi saham bisa dimulai dengan nominal uang yang kecil. Anda bisa menjadi investor meskipun budget keuangan Anda tak seleluasa mereka yang menerima gaji besar. Asalkan Anda gigih dan taat pada skema alokasi keuangan yang Anda susun. 

Nah, bagaimana cara investasi saham dengan gaji di bawah UMR? Dilansir dari Cermati.com (30/1), simak tips berikut ini. 

Cara Investasi Saham dengan Gaji di Bawah UMR 

1. Sisihkan Gaji, Atur Alokasi

Satu hal yang umumnya dilakukan orang setelah menerima gaji adalah mengaturnya dalam pos-pos alokasi. Buatlah pos alokasi sesuai kewajiban dan kebutuhan Anda, sisihkan sebagian untuk kebutuhan investasi atau menabung. Pastikan kewajiban telah terpenuhi sebelumnya. 

Dana yang digunakan untuk investasi seharusnya adalah dana yang tidak terpakai, atau sisa dari alokasi kebutuhan utama. Jangan menyisihkan dana untuk investasi dengan nominal yang lebih besar dibanding dana untuk membayar kebutuhan utama. 

2. Hemat, Gunakan Skala Prioritas

Jangan masukkan hal-hal yang kurang perlu dalam penyusunan pos alokasi gaji. Hal-hal yang bersifat tersier, sebaiknya tidak diutamakan. Kebutuhan tersier sifatnya komplementer, umumnya adalah hal-hal yang bersifat menghibur dan tidak terlalu penting. 

Menonton film di bioskop, belanja pakaian baru, membeli kopi adalah contoh kebutuhan tersier yang bisa dicoret dari alokasi pengeluaran. 

3. Tentukan Tujuan Investasi 

Apa tujuan Anda berinvestasi? Untuk mendapat keuntungan cepat, ataukah untuk tabungan masa depan sekaligus melindungi uang dari inflasi? Untuk apa Anda berinvestasi? Sebagai tabungan saja, atau Anda hendak membeli rumah 10 tahun mendatang? 

Jika Anda sudah menentukan tujuan, langkah berikutnya adalah memilih instrumen investasi yang cocok bagi tujuan Anda. Saham bisa dijadikan investasi jangka pendek atau panjang. Trading atau jual beli saham, umumnya dipilih oleh investor yang ingin mendapatkan keuntungan cepat. 

Sedangkan investor yang memang ingin menabung, tidak akan memperjualbelikan saham dalam jangka waktu pendek, alias, mereka akan mendiamkan saham-saham itu hingga bertahun-tahun. 

4. Pilih Aplikasi Saham yang Legal

Jangan pernah gunakan aplikasi yang tidak terdaftar di OJK, sehingga Anda terlindungi dari potensi penipuan yang berujung pada kerugian. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement