Jumlah asetnya juga berkurang menjadi Rp95,7 triliun, dari akhir 2022 senilai Rp103,19 triliun
Pertumbuhan aset investor justru terjadi di Pulau Kalimantan yang mencapai Rp124,95 triliun, dari akhir tahun lalu sebesar Rp109,7 triliun. Namun, porsi sebaran investornya ikut terpangkas menjadi 5,31%, dari semula 5,47%.
Kenaikan porsi investor berlangsung di Pulau Sulawesi yang mencapai 4,99%, dari 4,30%. Total asetnya juga ikut bertambah menjadi Rp15,95 triliun, dari akhir Desember 2022 yang mencapai Rp13,83 triliun.
Kondisi yang sama juga terjadi di wilayah Bali, NTB, NTT, dengan sebaran investor mencapai 3,56%, dari 3,36%.
Nilai asetnya juga lebih tinggi dari pulau Sulawesi yaitu Rp18,91 triliun, dibandingkan akhir tahun lalu yang hanya Rp15,46 triliun.