IDXChannel—Apa saja saham perusahaan tambang emas di BEI? Ada sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan logam, termasuk emas, yang sahamnya dapat dibeli oleh masyarakat umum.
Ada beberapa kelebihan yang dapat diperoleh investor yang berinvestasi di saham perusahaan tambang emas. Harga saham berpeluang untuk naik ketika harga emas dunia melambung menyusul peningkatan permintaan global.
Selain itu investor juga berpeluang mendapatkan keuntungan tambahan berupa pembagian dividen tiap tahun. Beberapa perusahaan pertambangan umumnya membagikan dividen ke pemegang sahamnya secara historis.
Melansir laman Bursa Efek Indonesia (24/9/2025), berikut ini adalah sejumlah saham perusahaan tambang emas di BEI.
8 Saham Perusahaan Tambang Emas di BEI, Ada yang Baru IPO
1. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
Dapat dibilang Aneka Tambang adalah perusahaan tambang emas yang paling populer di Indonesia, karena mayoritas emas batangan yang beredar di pasaran adalah hasil produksi perusahaan pelat merah ini.
ANTM adalah produsen logam mulia terbesar di Indonesia. Perseroan memiliki tambang emas di Pongkor, Bogor, Jawa Barat, dan di Cibaliung, Banten. Selain menambang emas, ANTM juga memproduksi tembaga, perak, nikel, perak, bauksit, dan lainnya.
Tahun lalu ANTM mencatatkan volume produksi emas sebanyak 1,01 ton atau 32.762 troy ons, sementara penjualan emasnya sebanyak 43,77 ton atau 1.407 troy ons. Sejak tahun lalu harga saham ANTM melambung.
Secara year to date harga saham ANTM sudah terbang 149,65 persen. Sementara bila dibandingkan dengan 24 September 2024, harga saham ANTM saat ini sudah naik 149,65 persen.
2. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
MDKA adalah salah satu perusahaan yang bergerak di pertambangan emas, tembaga, dan perak. Perusahaan ini memiliki anak usaha yang mengelola tambang emas di Banyuwangi dan Sulawesi (Proyek Emas Pani).
Salah satu anak usahanya PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS), baru saja mencatatkan sahamnya secara perdana di bursa pada 23 September 2025 dengan harga penawaran Rp2.880 per saham.
MDKA sendiri dimiliki oleh Edwin Soeryadjaya, konglomerat yang turut mendirikan Saratoga dan Adaro Energy. Saat ini MDKA diperdagangkan di kisaran Rp2.300 per saham. Dalam enam bulan terakhir, harga MDKA terbang 71 persen.
Namun jika ditarik hingga awal 2025, pertumbuhan harga sahamnya hanya 44,20 persen. Lalu jika dibanding year on year, maka harga sahamnya justru anjlok 1,71 persen.
3. PT Amman Mineral Indonesia Tbk (AMMN)
AMMN memiliki tambang emas yang berlokasi di Nusa Tenggara Barat, hasil penambangannya adalah emas dan tembaga. Perseroan juga memiliki fasilitas pemurnian di provinsi yang sama. Tahun lalu AMMN mencatatkan peningkatan produksi emas hingga 73 persen.
Sebanyak 15,16 miliar saham, atau 20,91 persen dari total saham, dimiliki oleh PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC). Sehingga secara tak langsung MEDC juga memiliki tambang emas yang dimiliki AMMN.
AMMN melangsungkan IPO pada 7 Juli 2023 dan menjadi salah satu IPO terbesar sepanjang tahun, sukses dengan dana terhimpun Rp10,72 triliun. Saat ini AMMN diperdagangkan di kisaran Rp7.025 per saham.
Sejak awal 2025, harga saham AMMN menurun 17,11 persen. Namun selama enam bulan terakhir, harga sahamnya justru naik 37,75 persen. Perbandingan year on year juga menunjukkan penurunan harga 30,45 persen.
4. PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS)
Ini adalah anak usaha MDKA yang baru saja menggelar IPO pada 23 September 2025. Perseroan melepas 1,61 miliar saham, setara 10 persen dari total saham terdaftar, dengan harga penawaran Rp2.880 per saham.
Dari IPO ini EMAS mengantongi dana segar Rp4,65 triliun, yang sebagian besar rencananya akan digunakan untuk pembayaran utang. Harga sahamnya menyentuh auto reject atas begitu diperdagangkan di hari pertamanya.
EMAS memiliki tambang emas Pani yang diklaim memiliki sumber daya emas sebanyak 7 juta ons.
5. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)
BRMS adalah perusahaan pertambangan emas, tembaga, seng, dan timbal. Perusahaan bagian dari konglomerasi Bakrie Group ini memiliki pertambangan emas di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan dengan cadangan sebanyak 3,54 juta ons.
Bumi Resources Minerals diperdagangkan di kisaran Rp710 per saham pada sesi kedua 24 September 2025. Dalam enam bulan terakhir, harga sahamnya sudah melambung 123,27 persen.
6. PT Archi Indonesia Tbk (ARCI)
Archi Indonesia juga merupakan produsen emas, bahkan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara. Melansir laman resmi Archi Indonesia (24/9/2025), perseroan memproduksi emas murni (pure-play gold).
Tambang emas milik ARCI berlokasi di Sulawesi Utara, bernama tambang emas Toka Tindung. Saat ini harga saham ARCI sekitar Rp1.070 per saham. Harga ARCI sudah terbang 321,26 persen dalam enam bulan terakhir, dan 338,52 persen jika ditarik sejak awal tahun.
7. PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB)
PSAB memiliki lima tambang yang terletak di lokasi yang berbeda. Antara lain di Sulawesi Utara, Kalimantan Utara, Pahang (Malaysia). Sejak harga emas naik mulai akhir tahun silam, PSAB juga turut merasakan imbasnya.
Dalam enam bulan terakhir harga PSAB sudah naik 120 persen, jika ditarik hingga awal 2025 kenaikannya mendapai 125,41 persen. Bahkan jika dibandingkan secara year on year, pertumbuhan harganya masih 100,73 persen.
8. PT United Tractors Tbk (UNTR)
UNTR adalah anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) yang memiliki bisnis utama di bidang perdagangan alat berat. Namun UNTR juga memiliki usaha lain di bidang pertambangan emas.
Bahkan belum lama ini UNTR mengakuisisi anak usaha PSAB yang memiliki izin pengelolaan tambang emas di Sulawesi Utara. Harga UNTR saat ini di sekitar Rp26.825 per saham, naik 18,17 persen dalam enam bulan terakhir.
Itulah sederet saham perusahaan tambang emas di BEI yang dapat dicermati.
(Nadya Kurnia)