IDXChannel - Kementerian BUMN melakukan perombakan jajaran dewan komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk sejumlah nama yang diangkat menjadi kontroversial di masyarakat. Namun, pergantian komisaris ini dinilai tidak terlalu berdampak signifikan bagi kinerja Telkom.
Equity research analyst PT Panin Sekuritas, Ishlah Bimo Prakoso menilai pergantian Komisaris Telkom ini tidak terlalu berdampak pada menejemen secara khusus. Dia menganggap yang paling berdampak kepada menejemen secara khusus adalah jajaran direksi.
"Hal itu karena pihak direksi lah yang membuat kebijakan atau yang memberikan arah akan strategi perusahaan,"ujarnya pada Market Opening di IDX Channel, Senin (31/5/2021).
Kendati demikian, Bimo setuju dengan terpilihnya Bambang P.S. Brodjonegoro sebagai Komisaris Utama karena memiliki karakter positif di bidang ekonomi.
Perlu diketahui, RUPST Telkom Indonesia juga memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 16,64 triliun setara dengan 80 persen dari perolehan laba bersih tahun 2020. Sisanya sebesar 20 persen setara dengan Rp 4,16 triliun dialokasikan sebagai laba ditahan. Nilai dividen Telkom tahun 2020 mengalami peningkatan 9 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.