Sedangkan untuk indeks IDX30, saham pada indeks tersebut memiliki likuid yang lebih jika dibandingkan dengan indeks LQ45. Untuk menyingkirkan 15 saham lainnya agar menjadi 30 saham saja jumlahnya, terdapat penilaian yang harus diterapkan. Penilaian indeks IDX30 didasarkan pada likuiditas saham, juga kapitalisasi pasar. Saham dengan likuiditas tinggi berarti saham tersebut memiliki eksistensi yang sangat diminati oleh para investor.
Sementara itu, jika ditinjau dari segi kapitalisasi suatu saham yang semakin besar berarti nilai dari perusahaan tersebut juga semakin tinggi. Melihat betapa sulitnya sutau saham emiten untuk masuk dalam jajaran IDX30, keberadaannya dapat dijadikan sebagai acuan harga saham serta kondisi saham di pasar modal. Pada tahun 2021, saham yang tergabung masuk pada indeks IDX30, antara lain ADRO, ANTM, ASII, BBCA, BBNI, BBRI, BBTN, BMRI, dan masih ada pula lainnya.
Sedangkan saham-saham yang masuk kedalam indeks LQ45 hingga November 2021 ini yakni ACES (Ace Hardware Indonesia), BMRI (Bank Mandiri), ASII (Astra International), BBCA (Bank Central Asia), ADRO (Adaro Energy), AKRA (AKR Corporindo), ANTM (Aneka Tambang), hingga BBNI (Bank Nasional Indonesia), dan lainnya. (SNP)