IDXChannel – Mengenal saham terlikuid IDX80 dan IDX30 setelah pembobotan ulang atau rebalancing di Bursa Efek Indonesia sangat diperlukan bagi seorang investor dan bisa menjadi aset bagi investor yang berinvestasi jangka panjang.
Pasalnya, dampak dari adanya rebalancing ini tentunya akan berdampak pada harga saham konstituen baru. Selain Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), BEI juga memiliki tiga indeks lainnya yakni indeks LQ45, indeks IDX30, dan IDX80.
Sebelum mengenal saham terlikuid IDX80 dan IDX30, IDX80 ini sendiri merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari 80 saham dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar yang didukung oleh fundamental perusahaan.
Usai rebalancing, Indeks IDX80 menyambut dengan baik banyaknya konstituen baru dengan likuiditas yang tinggi, yakni PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT), PT Alam Sutera Realty Tbk. (ASRI), PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA), PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Harum Energy Tbk. (HRUM), dan juga saham PT Indosat Tbk. (ISAT).
Dengan masuknya saham-saham tersebut, Indeks IDX80 diketahui merevisi dan megeluarkan saham PT Bank Danamon Tbk. (BDMN), PT Buana Lintas Lautan Tbk. (BULL), PT Panin Financial Tbk. (PNLF), PT PP Presisi Tbk. (PPRE), PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB), PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS), PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE), dan PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) dari Indeks IDX80.