Fasilitas ini membantu investor untuk melakukan trading dengan nilai modal lebih tinggi, tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Yakni pelunasan transaksinya, investor harus melunasi pembayaran atau mengembalikan buying power-nya H+2 transaksi.
Artinya jika investor mencatatkan keuntungan dari transaksi trading dengan buying power dari trading limit, maka investor tidak perlu ‘nombok’ pelunasan. Karena modal investor akan kembali setelah penjualan saham, berikut buying power yang diberikan oleh sekuritas.
Dalam skenario investor mencatatkan keuntungan, biaya yang perlu dibayarkan (dipotong otomatis) hanyalah biaya trading limit dan biaya-biaya admin transaksi pada umumnya. Sebaliknya, jika investor mencatatkan kerugian, modal akan justru berkurang.
Investor juga harus menyetor dana untuk menutup kekurangan jika kerugian yang terjadi melampaui nilai kas di RDN dan buying power. Investor juga bisa dikenakan penalti jika tidak menjual sahamnya pada hari yang sama.
Sekuritas dapat melakukan penjualan paksa (forced selling) untuk menyelesaikan kewajiban pelunasan transaksi jika investor mencatatkan saldo negatif di rekening efeknya.