IDXChannel - Beda buying power dan Saldo RDN masih banyak dipertanyan oleh para investor pemula. Karena kedua elemen ini membentuk satu kesatuan dan menjadi faktor yang sangat penting untuk berinvestasi saham. Buying power adalah dana yang dapat digunakan untuk membeli saham. Buying power akan berkurang jika Anda membeli saham dan meningkat jika Anda menjual saham.
Sementara itu, rekening dana nasabah atau RDN sangat penting dalam berinvestasi. Karena rekening dana nasabah akan digunakan oleh investor untuk melakukan transaksi perdagangan saham, tanpa rekening ini tidak mungkin untuk melakukan transaksi jual maupun pembelian saham. Istilah RDN memang sudah tidak asing lagi di dunia investasi saham. Sebagai calon investor yang berencana untuk terlibat dalam transaksi investasi saham, Anda harus sangat akrab dengan RDN.
Beda Buying Power dan Saldo RDN
Saat membeli atau menjual saham, penerimaan/pembayaran hanya akan dilakukan setelah 2 hari (T+2) sesuai aturan Bursa Efek Indonesia. Buying power adalah saldo RDN Anda dikurangi jumlah uang yang Anda terima dan bayarkan dua hari kemudian.
Fungsi utama dari buying power adalah meningkatkan modal yang ditawarkan, sehingga keuntungan yang diperoleh semakin tinggi, tetapi juga melibatkan risiko yang timbul, yaitu kerugian meningkat bahkan jika hal yang diharapkan tidak seperti itu.
Namun, peran RDN adalah untuk menginvestasikan dana dalam transaksi keuangan seperti penjualan dan pembelian surat berharga dalam bentuk investasi ekuitas, reksa dana, obligasi, dan lainnya. Oleh karena itu, RDN atau Rekening Dana Nasabah disebut juga sebagai Rekening Dana Investasi (RDI).
Apa Itu Buying Power
Buying Power adalah dana yang dapat digunakan untuk membeli saham. Buying power menurun saat Anda membeli saham dan meningkat saat Anda menjual saham.