Walaupun menghadapi curah hujan tinggi dan masalah pengadaan alat berat, ADRO berhasil meningkatkan produksi 6% yoy menjadi 28,0 juta ton dari 26,5 juta ton pada semester pertama 2022. Peningkatan produksi membantu kenaikan penjualan batu bara sebesar 7% menjadi 27,5 juta ton dari 25,8 juta ton di periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, belanja modal bersih ADRO pada semester I-2022 naik 111% dari periode yang sama tahun lalu menjadi USD157 juta atau sekitar Rp2,33 triliun. Pengeluaran belanja modal pada periode ini terutama digunakan untuk pembelian dan penggantian alat berat dan biaya pemeliharaan kapal. (FAY)