Dari laporan resmi yang dirilis perseroan, realisasi belanja modal hingga kuartal I-2023 naik 87% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar USD70 juta.
Pengeluaran belanja modal pada periode ini terutama digunakan untuk konstruksi smelter aluminium sebesar USD15 juta, pemesanan kapal-kapal sejumlah USD31 juta, serta pembelian dan overhaul alat berat sebesar USD48 juta.
Hingga kuartal I 2023, ADRO membukukan laba bersih sebesar USD458,04 juta. Capaian itu naik 14,49% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD400,07 juta.
Pertumbuhan tersebut ditopang oleh kinerja operasional dan penjualan yang juga naik di kuartal I 2023. Di mana, produksi dan penjualan perseroan kompak naik 29% menjadi masing-masing sebesar 15,69 juta ton dan 15,72 juta ton.
Per Maret 2023, penjualan perseroan mencapai USD1,83 miliar atau Rp27,01 triliun, naik 50,12% dari periode yang sama 2021 yang sebesar USD1,22 miliar. Pertumbuhan ini utamanya ditopang oleh kenaikan harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) sebesar 17% berkat harga batu bara yang tinggi.
(FAY)