Adapun produk batu bara metalurgi ADMR yang berkualitas tinggi terus diminati oleh produsen baja di pasar-pasar utama seperti Jepang, China, India, dan Korea Selatan.
"Kami terus mengembangkan pasar bagi batu bara metalurgi Indonesia, dan tanggapan dari para pelanggan membuat kami yakin akan prospek pertumbuhan," ujarnya.
Perseroan, tambah dia, juga berada pada posisi yang mendukung inisiatif hilirisasi Indonesia melalui smelter aluminium, yang telah mendapatkan pemenuhan keuangan dalam kuartal ini.
"Kami menyambut peluang menumbuhkan bisnis pengolahan mineral secara berkelanjutan dengan penuh semangat, dan tetap berfokus pada eksekusi proyek-proyek strategis secara bertanggung jawab," tuturnya.
Adapun perseroan pada paruh pertama tahun ini membukukan pendapatan usaha sebesar USD463,61 juta pada semester I-2023, naik 6% dibanding paruh pertama tahun lalu sebesar USD435,66 juta.