Sementara itu, perseroan belum menganggarkan belanja modal untuk 2024 mendatang. Heri mengatakan, perseroan saat ini sedang dalam proses finalisasi anggaran dan akan disampaikan pada awal tahun depan.
“Tapi kurang lebih capex-nya akan berkisar dari kelanjutan pembangunan smelter dan perkembangan infrastruktur lainnya,” ucap Heri.
Perseroan akan melanjutkan pekerjaan untuk meningkatkan kondisi tanah dan perataan lahan di area smelter aluminium, serta melanjutkan pengerukan, konstruksi kargo berat, kargo universal, dan berthing trestle untuk area jeti.
ADMR mencatatkan laba sebesar USD250,50 juta atau setara Rp3,98 triliun hingga kuartal III 2023. Angka ini susut 11,87% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD284,26 juta.
Adapun, penurunan profitabilitas perseroan disebabkan oleh menurunnya harga batu bara metalurgi pada periode ini, sementara biaya tercatat lebih tinggi karena kenaikan volume.