IDXChannel - PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) membukukan laba bersih sebesar Rp51,82 miliar di kuartal III/2022. Capaian itu tumbuh 10,79% year on year jika dibandingkan periode sama tahun 2021 senilai Rp46,81 miliar. Sementara itu, laba per saham dasar ADCP terkoreksi tipis menjadi Rp2,33 dari semula Rp2,34.
Kenaikan laba terjadi berkat adanya peningkatan pendapatan usaha senilai Rp421,52 miliar, alias meningkat 44,12% yoy dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu senilai Rp292,46 miliar.
Sebagian besar pendapatan ADCP berasal dari bidang properti yang menyerap pemasukan sebanyak Rp308,78 miliar, sedangkan omset hotel senilai Rp63,34 miliar, sebagaimana tersaji dalam laporan keuangan ADCP, dikutip Minggu (23/10/2022).
Proyek-proyek properti yang berkontribusi terhadap omset perseroan adalah Cisauk Point Rp134,17 miliar, Adhi City Sentul Rp124,92 miliar, Royal Sentul Park Rp35,77 miiliar, dan Eastern Green Rp13,91 miliar. Di lini usaha Hotel GrandDhika, terdapat tiga kota besar yang menghasilkan cuan bagi perseroan berturut-turut dari yang terbesar adalah Jakarta, Medan, dan Semarang. Adapun ADCP juga menghasilkan Rp43,39 miliar dari proyek joint operation Gateway Park.
Beban perseroan membengkak 41,96% yoy sebesar Rp321,49 miliar, biaya umum-administrasi juga bertambah 12,71% yoy menjadi Rp24 miliar. Adapun perseroan juga terbebani Rp8,08 milIar berkat biaya lain-lain bersih senilai Rp8,08 miliar.
Neraca keuangan ADCP per 30 September 2022 menunjukkan ada kenaikan aset 1,50% mencapai Rp6,06 triliun, dari akhir 2021 di level Rp5,97 triliun. Jumlah kewajiban pembayaran atau liabilitas menyusut 5,52% menjadi Rp3,66 triliun, dibandingkan akhir tahun lalu sebesar Rp3,87 triliun. Sedangkan modal/ekuitas perseroan bertambah 14,50% menjadi Rp2,40 triliun dari sebelumnya Rp2,10 triliun.
Hingga September 2022, perseroan menerima kas Rp497,03 miliar dari pelanggan, yang sebagian besar dibayarkan kepada pemasok dan aneka beban lainnya. ADCP juga menggelontorkan dana senilai Rp63,66 miliar untuk menambah aset tanah yang belum dikembangkan.
ADCP juga menerima sejumlah pendanaan dari pinjaman bank, obligasi, dan dana initial public offering (IPO) masing-masing sebesar Rp456,36 miliar, Rp305,99 miliar, dan Rp278,85 miliar. Uang tersebut telah digunakan untuk membayar sejumlah pinjaman hingga dividen.
(NDA)