Di sisi lain, permintaan terhadap Kredit Pemilikan Rumah (KPR) juga diproyeksikan tumbuh hingga 20 persen secara tahunan (year-on-year), didorong oleh suku bunga yang lebih kompetitif, kemudahan akses pembiayaan, serta berbagai insentif pemerintah.
“Momentum ini menjadi peluang bagi Perusahaan untuk mengakselerasi penjualan melalui berbagai program pemasaran dan penawaran khusus yang disesuaikan dengan daya beli masyarakat. Kami percaya, sentimen pasar akan menguat seiring pelonggaran kebijakan moneter. Strategi kami akan difokuskan pada optimalisasi setiap momentum yang ada untuk mendorong pertumbuhan signifikan pada kuartal-kuartal berikutnya,” kata Justini.
Tidak hanya fokus pada penjualan proyek residensial, APLN juga memperkuat kontribusi recurring income dari pengelolaan aset komersial seperti pusat perbelanjaan, persewaan, dan hotel. Hal ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk menciptakan model bisnis yang berkelanjutan dan tahan terhadap fluktuasi pasar.
“Diversifikasi pendapatan menjadi pilar penting dalam strategi jangka panjang kami. Dengan mengembangkan dan mengelola aset komersial secara profesional, APLN memastikan keberlangsungan pertumbuhan dan nilai perusahaan ke depan dapat terjaga,” ujarnya.
Dengan kombinasi strategi pemasaran yang adaptif, portofolio proyek di lokasi strategis, serta momentum positif dari kebijakan moneter oleh pemerintah, APLN optimistis dapat mendorong percepatan penjualan properti di 2025 dan memperkuat posisi sebagai pengembang terpercaya yang relevan dengan kebutuhan masyarakat modern.
(Dhera Arizona)