"Pertama, rencana akuisisi kapal raksasa Hai Long 106 yang menjadi bagian penting dari ekspansi offshore perseroan. Kedua, rencana right issue yang akan memperkuat struktur permodalan CBRE. Ketiga, aksi korporasi lanjutan, akuisisi market leader offshore services yang dinilai dapat membuka peluang bisnis baru di sektor energi dan infrastruktur laut dalam. Dan yang ke-empat, potensi pembagian dividen di tahun-tahun buku selanjutnya seiring dengan proyeksi peningkatan laba dari proyek-proyek strategis dalam denominasi USD," pungkasnya.
Dan terakhir, lanjutnya, kemungkinan CBRE masuk dalam indeks MSCI di masa yang akan datang, yang dinilai akan menarik lebih banyak investor institusi global
Menanggapi langkah Andry Hakim, Direktur Utama CBRE, Suminto, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan para investor besar.
“Sama seperti investor lainnya, kami percaya munculnya nama investor besar seperti AH dalam CBRE tentunya didorong oleh keyakinan akan pertumbuhan fundamental perseroan yang kuat di masa depan. Untuk itu, manajemen akan lebih fokus untuk menuntaskan seluruh rangkaian aksi korporasi yang sudah direncanakan untuk menjaga kepercayaan seluruh investor,” ujar Suminto, dalam keterangan resminya, Kamis (16/10/2025).
Dengan sederet aksi korporasi yang sedang digodok. Investor kini menanti realisasi proyek-proyek besar CBRE yang berpotensi memperkuat posisi perusahaan di industri energi dan jasa kelautan. Hingga berita ini diturunkan saham CBRE kembali mencatatkan ARA pada perdagangan sesi 1 hari ini (16/10/2025) di level Rp1.660 per saham.
(Shifa Nurhaliza Putri)